LAMONGAN (Arrahmah.com) – Meski puluhan anggota gabungan dari Polres Lamongan, Polsek Paciran, hingga Polda Jatim diturunkan untuk mengamankan wilayah Paciran Lamongan, paska bentrokan kemarin, warga Paciran belum mendapatkan jaminan keamanan.
Salah satunya adalah kediaman warga bernama Wito (50). Seorang juru adzan (muadzin) di Masjid Manarul Iman di Dusun Tegalsari Rt 02/07 Brondong, Kecamatan Paciran, Lamongan yang rumahnya menjadi sasaran gerombolan bertopeng ninja bersenjata tajam, Selasa malam (13/8/2013).
Sekitar pukul 11.00 malam, belasan anak muda yang diperkirakan berumuran 17-18 tahun menyerang kediaman Wito yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan tersebut.
Seorang perempuan yang menjadi saksi atas hal itu adalah Zulfa (40). Dia kerabat korban yang tinggal di dekat rumah korban mengatakan saat kejadian kondisinya sepi. “Posisinya sepi mas, semua tetangga pada takut keluar. Baru pas mereka sudah pergi, semua tetangga pada keluar.”
Menurut Zulfa, saat kejadian seluruh anggota keluarga sedang berada di rumah. Pertama, ada org yang mengetuk pintu.. kemudian anak korban Khoirul Rozikin (25) membukakan pintu. Merasa tak kenal, dia langsung menutup pintu. Namun, orang2 bertopeng ninja itu memaksa hingga terjadi dorong mendorong. Akhirnya Khoirul Rozikin berhasil menutup pintu. Kemudian gerombolan bersenjata itu merusak pintu, kaca depan dan kaca samping rumah Wito.
Saat disatroni gerombolan itu, Wito bersama istrinya, anak laki-lakinya Khoirul (25), Sinta (37), Ida (40) bertahan didalam rumah, Alhamdulillah selamat.
Belum jelas apa motif penyerangan semalam terkait dengan penyerangan sebelumnya dari kelompok preman terhadap warga. Sebab Wito ini sudah berusia 50 tahun, fisiknya lemah dan sudah sakit-sakitan.
Berdasarkan pemantauan wartawan JITU di lapangan. Saat ini seluruh penghuni rumah Wito diungsikan ke luar kota, sebab belum ada jaminan keamanan dari pihak kepolisian.
(azmuttaqin/fajar shodiq/arrahmah.com)