MAGETAN (Arrahmah.com) – Beberapa minggu terakhir teror bom yang seolah disengaja kembali merebak. Di kota Madiun saja sudah empat kali laporan terror bom diterima kepolisian.
Selama dua bulan terakhir, wilayah Madiun dan Magetan mendapat sedikitnya empat teror bom, antara lain teror bom di Jalan Ciliwung Kota Madiun dan teror bom di Kantor Samsat Kota Madiun. Lalu , teror bom di SPBU di Jalan Raya Madiun-Surabaya di Desa Nglames, Madiun, dan teror bom di sebuah masjid di Kelurahan Maospati, Magetan. Kini terror bom kembali “datang” meresahkan warga Dusun Winong, magetan, Jawa Timur.
Kali ini terror bom ditujukan pada sebuah rumah milik Juari dan Kartini,arga Dusun Winong, Desa Tanjung Sepreh, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (15/5/2011) yang menerima teror bom berupa tas kulit bertuliskan “Awas.”
Kepada wartawan, Juari mengatakan, tas tersebut diketahui Minggu pagi dengan posisi tergeletak di halaman depan rumahnya.
“Saat saya keluar rumah Minggu pagi, saya melihat ada tas mencurigakan bertuliskan “Awas”. Takut tas tersebut berisi sesuatu yang membahayakan seperti bom atau apa, maka saya langsung lapor ke kantor polisi terdekat,” ujar Juari.
Polisi yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi dan menetralisirnya. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, polisi dari Polres Magetan mengosongkan tiga rumah, yakni milik Juari dan dua tetangganya Supriyanto dan Jami.
“Kami hanya bertugas untuk mengamankan tempat kejadian perkara atau TKP. Untuk penanganan lebih lanjut kami akan bekerja sama dengan Tim Gegana Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur Kompi II Detasemen C Madiun,” ujar Kapolres Magetan, AKBP Awi Setiono seperti yang ditulis Antara.
Hingga informasi ini dilaporkan, ratusan polisi dari Polres Magetan masih berada di lokasi sekitar itu. Mereka berjaga-jaga dan menghalau warga yang berusaha mendekati kawasan tersebut.
Ada apa dengan terror bom yang seolah sengaja dibuat untuk menakut-nakuti itu? Paket-paket bertuliskan Al Qaida, paket bertuliskan “bom”, dan paket bertuliskan “Awas” adalah paket-paket yang sengaja dibuat untuk meresahkan warga. Karena kalau memang berniat untuk ngebom, tidak mungkin pelaku menuliskan peringatan tersebut. Belum lagi tulisan Al Qaida yang ada dalam paket terror bom di kantor Samsat Madiun, yang seolah berusaha mengambing hitamkan Al Qaida dalam aksi-aksi tersebut. (rasularasy/arrahmah.com)