WASHINGTON DC (Arrahmah.com) – Sejumlah pejabat AS mengatakan virus Zika lebih mengerikan dari yang sebelumnya diperkirakan dan imbasnya ke AS boleh jadi lebih dahsyat ketimbang estimasi semula.
“Segala sesuatu yang kita ketahui mengenai virus ini tampak lebih mengerikan dari yang kita perkirakan,” ujar Dr Anne Schuchat dalam jumpa pers di Gedung putih Senin, sebagaimana dilansir BBC (12/4/2016).
Menurut Dr Anne Schuchat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, menunjukkan bahwa beragam kelainan bayi saat mereka dilahirkan memiliki kaitan erat dengan virus Zika. Bahkan nyamuk yang menularkan virus itu amat mungkin telah berjangkit di sejumlah negara bagian AS.
Dr Anthony Fauci dari Institut Kesehatan Nasional mengatakan AS memerlukan dana besar untuk memerangi nyamuk penyebar virus dan mendanai riset vaksin dan pengobatan.
Fauci mengingatkan bahwa ada sejumlah temuan mengenai efek virus Zika terhadap otak janin di kandungan. Ada pula efek terhadap saraf orang dewasa.
Dampak virus Zika terhadap janin bayi dipaparkan tim peneliti Universitas PUC-Parana di Brazil.
Salah satu ilmuwan dalam tim peneliti, Dr Adriana Melo, mengatakan kepada BBC bahwa kasus-kasus di bagian timur laut Brasil “tidak pernah mikrosefalia saja”, namun mencakup juga berbagai kelainan otak seperti kerenggangan celah dalam otak, akumulasi kalsium dalam otak, dan kekakuan sendi.
Keterkaitan itu tampak ketika mendapati virus Zika dalam otak dua bayi yang baru lahir dan hanya bertahan hidup selama 48 jam.
Temuan tersebut, sebagaimana dilaporkan wartawan BBC di Rio de Janeiro, Julia Carneiro, menambah kuat keterkaitan antara virus Zika dan mikrosefalia atau penyusutan otak.
Selain pada janin bayi, virus Zika yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti, juga berpengaruh kepada orang dewasa.
Menteri Kesehatan Kolombia, Alejandro Gaviria, mengatakan ada hubungan kausalitas” antara Zika dan sindrom Guillain-Barre.
Sindrom Guillain-Barre terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang bagian dari sistem saraf. Menurut Ketua Institut Kesehatan Nasional Kolombia, Martha Lucia Ospina, tiga pasien yang terpapar virus Zika menampakkan sindrom itu sebelum meninggal dunia. (fath/arrahmah.com)