JAKARTA (Arrahmah.com) – Sebelum penggerebekan pesta seks sesama jenis di Atlantis Gym Kelapa Gading Jakarta Utara, tempat tersebut ternyata pernah mendapat penolakan dari Front Pembela Islam (FPI).
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang pekerja dekat lokasi, yang ditemui VIVA.co.id, Senin (22/5/2017).
“Iya waktu itu kurang lebih lima bulan yang lalu ada sempat FPI juga ke mari,” ujar Obi, di Ruko Kokan Permata Kelapa Gading.
Menurutnya, usai penolakan tersebut, tempat maksiat bermodus gym ini sempat berhenti beroperasi selama kurang lebih 10 hari.
“Jadi ada sekitar kurang lebih tiga orang yang datang ke sini bawa semacam spanduk penolakan,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, meski sempat terjadi penolakan, namun situasi kala itu tidak sampai ricuh. Setelah berhenti beroperasi, Atlantis Gym pun beroperasi seperti biasanya.
Kini, gedung berwarna cokelat ini tertutup rapat. Tepat di pelataran parkir ruko ini terparkir 37 motor dan satu mobil juga diamankan. Semua itu dibatasi dengan garis polisi. Sementara ruko di sekitar lokasi kejadian yang merupakan kantor jasa pengiriman masih terlihat aktivitas seperti biasa.
“Saya juga kaget ini tiba-tiba datang ini sudah ada garis polisi begini,” ungkap Obi
Sebelumnya Polresta Jakarta Utara menggerebek dan mengamankan ratusan pria yang terlibat pesta homoseksual. Mereka menggelar acara bertajuk The Wild One. Untuk bisa mengikuti acara itu, peserta dikenakan biaya Rp185 ribu.
Sejauh ini, ratusan pria tersebut telah diamankan. Termasuk pemilik tempat, karyawan, serta seluruh resepsionis yang bertugas.
(ameera/arrahmah.com)