WASHINGTON (Arrahmah.id) — Perang nuklir antara dua negara tetangga, India dan Pakistan, ternyata sempat nyaris pecah pada 2019 lalu, sebelum Amerika Serikat (AS) mengintervensi.
Ketegangan ini terungkap dalam buku bertajuk “Never Give an Inch” karya mantan menteri luar negeri AS, Mike Pompeo, yang diterbitkan pada Selasa (24/1/2023).
Dalam buku itu, Pompeo menjabarkan berbagai pencapaiannya selama menjadi menlu, termasuk ketika mengintervensi konflik antara India dan Pakistan sehingga perang nuklir terhindarkan.
“Saya pikir dunia tak benar-benar tahu bagaimana India-Pakistan sudah sangat nyaris terjerumus dalam konflik nuklir pada Februari 2019,” tulis Pompeo di buku itu, seperti dikutip AFP (25/1).
Pada Februari 2019, India melancarkan serangan udara ke daerah Pakistan. Mereka menuding kelompok militan Pakistan bertanggung jawab atas bom yang menewaskan 41 paramiliter India di Kashmir.
Pakistan kemudian menembak jatuh pesawat India yang digunakan untuk menyerang negaranya. Mereka juga menangkap pilot pesawat itu.
Saat perseteruan pecah, Pompeo sedang berada di Hanoi untuk mendampingi Presiden Donald Trump bertemu dengan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.
Ia tiba-tiba ditelepon oleh seorang pejabat senior India. Pompeo pun terbangun dari tidurnya.
“Ia meyakini Pakistan mulai menyiapkan senjata nuklir mereka untuk serangan. Dia mengatakan kepada saya, India juga tengah mempertimbangkan eskalasi mereka sendiri,” tulis Pompeo.
Pompeo melanjutkan ceritanya, “Saya meminta dia untuk tak melakukan apa pun dan memberikan kami waktu untuk menanganinya.”
Menurut Pompeo, para diplomat AS berhasil meyakinkan India dan Pakistan bahwa tak ada satu pun dari mereka yang sedang menyiapkan serangan nuklir.
“Tak ada negara lain yang dapat melakukan apa yang kami lakukan malam itu untuk mencegah hasil buruk,” tutur Pompeo.
Mantan menlu AS itu menduga Pakistan “kemungkinan mengizinkan” serangan di Kashmir yang menewaskan paramiliter India itu. Kala itu, Pompeo pun secara publik membela hak India untuk bertindak.
Dalam buku itu, Pompeo memang tak sungkan melontarkan puja-puji terhadap India. Ia tak menutup keinginannya untuk bersekutu dengan India “demi melawan agresi Cina.”
Perang nuklir antara India dan Pakistan sendiri sudah lama menghantui dunia. Ketakutan itu mulai membayangi sejak 1998, setelah India dan Pakistan menguji coba bom nuklir mereka.
Presiden AS saat itu, Bill Clinton, kemudian mengatakan kawasan perbatasan India dan Pakistan, Kashmir, merupakan “tempat paling bahaya di dunia.” (hanoum/arrahmah.id)