WASHINGTON (Arrahmah.com) – Hampir 300.000 orang asing termasuk sedikitnya 4.500 yang berasal dari Barat telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan faksi-faksi Jihad sejak 2011 dan Amerika Serikat ternyata gagal untuk menghentikan warganya dari bergabung dengan mereka, ujar sebuah laporan yang dirilis pada Selasa (29/9/2015).
Dokumen tersebut menjelaskan infrastruktur keamanan nasional di AS tidak siap untuk berurusan dengan berbagai cara “militan” asing dalam mengontak dan merekrut warga Amerika, seperti dilansir AFP.
“Pemerintah AS tidak memiliki strategi nasional untuk memerangi perjalanan ‘teroris’ dan belum menghasilkan satu pun dalam hampir satu dekade,” ujar laporan yang disusun oleh Komite Keamanan Dalam Negeri AS.
Selain itu, alat-alat penegak hukum tidak terus berpacu dengan pergeseran teknologi, ketika perekrut Jihadi meningkatkan keamanan mereka dengan menggunakan situs dan aplikasi yang aman saat berkomunikasi dengan orang Amerika, sehingga sulit bagi penegak hukum untuk mencegah plot dan perjalanan “teroris”, lanjut laporan tersebut.
Pejuang asing dari negara-negara Barat yang terdaftar dalam kelompok-kelompok Jihad setidaknya berjumlah 4.500 orang, menurut laporan itu.
Dari jumlah tersebut, 250 adalah warga Amerika. (haninmazaya/arrahmah.com)