WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada 17 orang yang terlibat dalam pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, termasuk Konsul Jenderal Saudi di Istanbul Mohammad al-Otaibi.
Khashoggi dibunuh di fasilitas diplomatik Saudi tak lama setelah dia memasuki gedung konsulat pada 2 Oktober.
Selain al-Otaibi, AS juga memberlakukan sanksi ekonomi untuk Saud al-Qahtani – pejabat senior Saudi yang terlibat dalam perencanaan operasi – beserta bawahannya, Maher Mutreb, dan 14 orang lainnya yang termasuk dalam “tim operasi” yang ditugaskan untuk mengeksekusi Khashoggi.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan 17 orang itu terlibat dalam “pembunuhan brutal” tersebut.
“Orang-orang yang membunuh wartawan yang tinggal dan bekerja di Amerika Serikat harus menghadapi konsekuensi atas tindakan mereka,” tegas Mnuchin dalam sebuah pernyataan yang dilansir Anadolu Agency.
Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman, tidak termasuk dalam daftar sanksi, meskipun ada spekulasi bahwa penguasa de facto Kerajaan Saudi itu menginstruksikan serangan terhadap Khashoggi.
Mnuchin mengatakan AS terus “berkomitmen untuk mengungkap semua fakta dan menindak orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan itu” demi mencapai keadilan bagi tunangan Khashoggi, anak-anak, dan keluarganya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan tindakan itu merupakan “langkah penting dalam mengusut kasus pembunuhan Khashoggi.”
“Departemen Luar Negeri akan terus mencari semua fakta yang relevan, berkonsultasi dengan Kongres, dan bekerja sama dengan negara-negara lain untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi,” kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.
Warga AS dilarang melakukan bisnis dengan individu yang masuk daftar sanksi. Selain itu, properti – milik 17 orang itu – yang berada di bawah yurisdiksi AS akan dibekukan.
Pada Kamis pagi, Arab Saudi mengumumkan telah menuntut 11 dari 21 tersangka pembunuhan Khashoggi.
(fath/arrahmah.com)