KUDUS (Arrahmah.com) – MTs Mawaqiul Ulum Desa Medini, Kecamatan Undaan, Kabupaen Kudus memiliki cara unik untuk menegur siswanya yang datang terlambat. Setelah didata, bukan hukuman secara fisik yang diberikan, namun siswa diajak untuk mengevaluasi diri seraya mendekatkan diri kepada Tuhan sang maha pencipta.
Setelah dikumpulkan, siswa diminta mengambil air wudlu. Mereka kemudian diberi kitab suci Alquran. Mereka yang datang terlambat wajib membaca Alquran satu juz penuh. Pilihan juz mana yang harus dibaca pun tergantung pilihan guru.
“Jika siswa bebas memilih tentunya akan berebut memilih juz ke-30. Dengan sanksi ini kami ingin menumbuhkan karakter disiplin siswa melalui mengaji. Semoga mereka mendapat kesadaran juga dari nur Alquran,” kata Guru BK MTs Mawaqiul Ulum, Agus Syarofudin, Senin (7/9/2015).
Kepala MTs Mawaqiul Ulum Moh Chozin mengatakan, karakter siswa di sekolahnya umumnya keras dan suka membantah. Ini disebabkan kedua orang tua mereka yang terpaksa bekerja ke luar Jawa hingga menjadi TKI di luar neger.
Mereka kemudian tinggal berasama kakek atau neneknya, atau dititipkan kepada kerabatnya. “Kondisi itu membuat anak kurang mendapat perhatian, sehingga menjadi pribadi yang keras dan cenderung membandel. Kami tak ingin memberi hukuman fisik karena justru anak bisa mendendam,” kata Chozin, lansir Suaramerdeka.com.
Melalui membaca Alquran, imbuhnya, diharapkan hati siswa tersentuh. Mereka yang kurang lancar membaca Alquran pun menjadi malu, sehingga berusaha belajar memperlancar membaca kitab suci. (azm/arrahmah.com)