JAKARTA (Arrahmah.com) – Sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang lebih memilih pergi ke Bali ngurusin Partai Demokrat, daripada mengunjungi korban banjir dan bencana lainnya yang menimpa rakyat di berbagai tempat, dinilai sadis dan tega terhadap rakyat.
“Sebagai Presiden, SBY adalah pemimpin negara yang tak berperasaan, tega dan sadis, meninggalkan rakyatnya yang sedang dilanda bencana,” kata Aktivis Petisi 28, Haris Rusli Moti, sperti dirilis rmol Senin (20/1/2014)).
Dia tak habis pikir SBY dengan tanpa rasa bersalah melepas tanggungjawabnya sebagai kepala pemerintahan dengan terbang ke Bali mengurus Partai Demokrat untuk perebutan kekuasaan pada pemilu. Padahal sudah semestinya SBY lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan pribadi atau partainya.
Saat ini, kata Haris, ada banyak rakyat yang tidur di emperan toko dan rel kereta, sebagian lansia dan bayi menderita kedinginan dan sakit-sakitan hidup di atas tenda pengungsian.
Musibah hampir merata menerpa rakyat negeri ini, dari erupsi gunung Sinabung di Sumatera Utara, banjir di Jambi, Jakarta, Bekasi, Depok, Indramayu, hingga air bah di Manado. Sebagian besar mereka kehilangan sanak saudara, harta dan tempat tinggal digulung musibah.
“Seluruh bencana yang telah menjadikan rakyat sebagai tumbal dan korban sesungguhnya disebabkan kejahatan elite politik khianat, elite pemerintahan maling, parpol yang korup, merusak alam dan mengkhianati rakyat. Namun, lagi-lagi rakyat kecil yang disalahkan, dianggap penyebab banjir karena bermukim di pinggir kali dan digusur,” ucap Haris. (azm/arrahmah.com)