Jejak-jejak kebergantungan dan kesetiaan Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, kepada Zionis Israel mulai tampak setelah lima bulan menjalani masa jabatannya. Ditengarai Sarkozy tidak hanya berhubungan, tapi menjadi agen khusus Dinas Intelijen Zionis Israel, Mossad. Kenyataan ini dilaporkan oleh koran Perancis Le Figaro. Laporan Le Figaro itu mendapat reaksi luas dari media dan dunia politik Perancis. Dokumen yang dicetak itu aslinya berupa email. Sejatinya, email itu dikirimkan kepada seratus pejabat polisi Perancis. Surat itu dikirimkan bulan Maret lalu.
Isi surat itu menyebtukan bahwa Sarkozy merupakan agen keempat dari agen-agen khusus Zionis Israel di Perancis. Agen-agen yang bermain dalam tingkat atas pemerintahan Perancis. Dalam laporan yang diturunkannya, koran Le Figaro memberi judul, “Infiltrasi Mossad di Partai Uni Pergerakan Populer (UMP)”. Dalam artikelnya tertulis, Mantan Perdana Menteri Zionis Israel, Menachem Begin, pada tahun 1987 memerintahkan Ketua Mossad waktu itu, Rafael Itan, menyusup dan melakukan infiltrasi ke Partai Gaulisst. Perintahnya, partai ini harus menjadi partner dan sahabat Zionis Israel. Rafael vberhasil melaksanakan tugasnya dengan gemilang. Hasilnya, Sarkozy muda resmi menjadi agen Mossad pada tahun 1983.
Menariknya, sebelum pemilu capres Perancis di tahun ini, sejumlah laporan dirilis menyebutkan kebergantungan politik Sarkozy dengan Zionis Israel. Sarkozy sendiri tenang-tenang saja tidak menanggapi semua itu. Bahkan, dalam lawatannya ke Palestina pendudukan, Sarkozy malah menjanjikan dukungannya terhadap politik ekspansif Zionis Israel bila ia terpilih menjadi Presiden Perancis.
Nicolas Sarkozy adalah anak kedua dari Paul Sarkozy de Nagy-Bocsa, seorang Hongaria, dan Andree Mallah seorang Perancis. Kakek dari ibunya, Benoit Mallah, adalah seorang Yahudi Sephardi dari Thessaloniki, Yunani.
Lobi Yahudi Zionis di Perancis adalah lobi terbesar Zionis Israel di Eropa. Namun anehnya, para politikus Perancis tidak pernah menunjukkan dukungannya secara tranparan terhadap Zionis Israel ini. Mereka berusaha menyembunyikan hubungan langsung dengan Zionis ini. Namun kesetiaan mutlak mereka kepada Zionis Israel ini tidak dapat dipungkiri. Bila ada isu-isu yang berhubungan dengan sikap permusuhan dengan Yahudi mereka segera mengeluarkan pernyataan membela Zionis Israel. Tidak peduli sekecil apapun kasus itu, bahkan yang masih berupa isu pun mereka ladeni. Itulah mengapa mereka sering merasa kikuk ketika ternyata kejadian itu hanyalah isapan jempol belaka. Kesetiaan mutlak itu cenderung memokokkan diri mereka sendiri.
Uniknya, dari kasus yang baru timbul ini, belum ada reaksi dari gedung kepresidenan Perancis. Karena masalah ini cukup besar. Hubungan seorang Presiden dengan dinas intelijen Mossad yang senantiasa ditutup-tutupi. Bila ini terbukti, berarti Perancis telah dipermalukan oleh Zionis Israel.
Perancis merupakan tempat komunitas Yahudi dan Muslim terbesar di Eropa, diperkirakan masing-masing besarnya 600.000 dan lima juta jiwa.
Badan Yahudi itu memperkirakan bahwa sebelum akhir musim panas, 2.000 orang Yahudi akan beremigrasi dari Perancis menuju Israel. Menurut data, emigrasi dari negara itu telah meningkat 26 persen pada paruh pertama tahun 2004 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Imigrasi ke Israel telah menurun drastis selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2003, hanya 24.000 imigran baru datang ke Israel, setengah dari jumlah itu berasal dari bekas Uni Soviet. Tahun 2002 berjumlah 35.000 orang, tahun 2001 (44.000 orang), dan tahun 2000 (60.000 orang).
Sahabat Israel
Yahudi, secara khusus mendapat tempat di Perancis. Karena itulah, dalam setiap Pemilu, para kandidar presiden Perancis selalu berebut mencari simpati Yahudi dan Israel.
Sebelum ini, dua kandidat yang resmi maju dalam pemilu tahun 2007 berlomba menggaet dukungan dari kelompok Yahudi. Keduanya adalah, mantan Menteri Lingkungan Perancis, Segolene Royal yang kini menjabat sebagai ketua Partai Sosialis Perancis dan mantan Menteri Dalam Negeri Perancis Nicolas Sarkozy dari Uni Gerakan Rakyat UMP.
Sarkozy lebih dipilih kelompok Yahudi Perancis, di samping dukungan dari komunitas Yahudi internasional.
Sarkozy dikenal dekat dengan komunitas Yahudi di negeri itu. Ketika berkampanye dulu, organisasi Yahudi Perancis menyebut Sarkozy sebagai sahabat Israel.
“Sikap Sarkozy jelas saat perang terakhir antara Lebanon dan Israel ketika dia mengatakan bahwa negara Israel adalah korban serangan terorisme,” ungkap ketua dewan komisi orgasisasi-organisasi Yahudi Perancis.
Bahkan kunjungan Sarkozy ke Israel, menjenguk mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon juga mendapat sambut baik dari komunitas Yahudi di Perancis.
Selain itu, di Perancis sendiri Sarkozy terkenal sebagai tokoh yang memerangi anti Semit. Belakangan, sebagai menteri dalam negeri, dia men-supervisi berbagai peristiwa dan persoalan yang terjadi terkait dengan isu anti-Yahudi.
Sarkozy sering hadir dalam setiap acara keagamaan yang diselenggarakan organisasi-organisasi Yahudi Perancis. Dukungan ini tidak mengherankan, karena Sarkozy yang keturunan warga Hongaria itu memiliki darah asli Yahudi.
Sarkozy telah melakukan sejumlah langkah penting untuk membuktikan persahabatannya dengan Israel. Di antaranya adalah saat bertemu dengan Presiden Bush di Gedung Putih dalam peringatan lima tahun 11 September, tahun tahun 2006 silam.
Dalam kunjungan ini, Sarkozy bertemu dengan para pemimpin kelompok lobi Yahudi Amerika AIPAC (American Israel Public Affairs Committee).
Sarkozy juga mendapatkan penghargaan dari lembaga Yahudi Amerika atas upayanya membela bangsa Semit (Yahudi) di Perancis. Dengan melihat keberhasilannya mengatasi peristiwa-peristiwa anti Semit di Perancis selama beberapa tahun terakhir. Sarkozy di anggap sebagai bintang hakiki bagi warga Yahudi Perancis.
Menurut data, jumlah Yahudi di Perancis sekitar 500 ribu jiwa. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan kaum Muslimin yang jumlahnya sekitar lima juta jiwa. Namun demikian, menurut para pakar Perancis, orang-orang Yahudi Perancis sangat aktif, terorgansir dan sangat berpengaruh dalam kehidupan politik, media, budaya dan ekonomi.
Sumber: Hidayatullah