KABUL (Arrahmah.com) – Imarah Islam Afghanistan (IIA) menyatakan strategi Donald Trump untuk Afghanistan bukanlah hal yang baru, setelah presiden negara penjajah tersebut membersihkan jalan bagi ribuan tentara Amerika lainnya untuk dikirim ke negara mayoritas Muslim tersebut.
“Untuk saat ini saya katakan kepada kalian bahwa tidak ada yang baru dalam pidatonya dan itu sangat tidak jelas,” ujar Zabiullah Mujahid, juru bicara IIA mengatakan kepada AFP pada Selasa (22/8/2017).
Dia menambahkan bahwa pihaknya sedang menyiapkan sebuah pernyataan resmi yang akan segera dirilis. Trump mundur dari janjinya untuk segera mengakhiri perang terpanjang dalam sejarah AS dalam pidato resmi pertamanya untuk Afghanistan, meskipun dia tidak menggambarkan secara spesifik.
Dia mengklaim bahwa konsekuensi dari jalan keluar cepat tidak bisa diprediksi dan tidak bisa diterima. Menurutnya membiarkan kekosongan hanya akan segera diisi oleh “teroris”.
Seorang komandan senior IIA mengatakan kepada AFP bahwa Trump baru saja memperlihatkan perilaku sombong presiden AS sebelumnya, seperti George Bush.
“Dia hanya menyia-nyiakan tentara Amerika. Kami tahu bagaimana mempertahankan negara kami. Itu tidak akan mengubah apapun,” ujarnya.
“Selama beberapa generasi kami telah berperang dalam perang ini, kami tidak takut, kami selalu siap dan kami akan melanjutkan perang ini sampai nafas terakhir kami,” lanjutnya kepada AFP melalui sambungan telepon dari lokasi yang dirahasiakan.
Dia menambahkan bahwa pernyataan tersebut membuktikan bahwa pemerintah Afghanistan saat ini adalah boneka AS. (haninmazaya/arrahmah.com)