MEKKAH (Arrahmah.com) – Insiden Mina yang mengakibatkan jatuhnya lebih dari 700 jamaah haji mengundang keprihatinan banyak pihak. Banyak pihak yang bersedih atas insiden ini sembari meminta pemerintah Arab Saudi untuk segera mengusut tuntas insiden ini.
Ketika banyak negara memberikan belasungkawa atas musibah ini, kecaman membabi-buta datang dari negara pengusung akidah syiah, Iran. Melalui pemimpin tertingginya, Ali Khomenei, Iran mengeluarkan pernyataan bernada sinis dan tendensius.
Namun kebenaran sedikit demi sedikit akan terkuak dengan sendirinya. Pasalnya sebuah laporan mengejutkan datang dari mantan diplomat Iran, beberapa hari sebelum insiden Mina terjadi. Laporan tersebut dimuat oleh situs berita kolalwatn, pertanggal 22 September 2015 atau yang bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1436 H.
Berikut laporannya :
“Mantan diplomat Iran mengungkap rencana intelijan pemerintah Iran untuk mempermalukan Kerajaan Arab Saudi dengan merusak pelaksanaan haji di musim ini. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan elemen-elemen ISIS dan beberapa elemen yang berada di bawah intelijen Iran. Diantara yang akan dilakukan adalah dengan meledakkan beberapa tenda jamaah haji syiah asal Iran dan Irak.
Mantan diplomat Iran yang bernama Farzad Farhanikiyan menuliskan laporannya dalam situs pribadi dan jejaring sosial miliknya. Dalam lapornanya Farhanikiyan mengatakan bahwa pemerintah Iran telah menyepakati bahwa cara terbaik dan waktu terbaik untuk menghadapi Arab Saudi adalah ketika musim haji.
Pemerintah Iran juga bersepakat bahwa kalau sekiranya tidak bisa menimbulkan keributan pada musim haji tahun ini, mereka akan kehilangan kesempatan dan harapan untuk membalas kekalahan sekutu mereka di Yaman (kelompok Hutsiyin) yang diserang oleh koalisi negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi.
Farhanikiyan kemudian menyebut bahwa informasi ini ia dapatkan dari bagian keamanan yang berada langsung di bawah Khomenei. Menurutnya, informasi ini sangat serius dan penting karena Iran akan membangkitkan kerusuhan selama musim haji berlangsung.
Farhanikiyan juga menuturkan bahwa rencana ini telah dibahas dalam sebuah pertemuan, sepekan setelah bulan suci Ramadhan. Hadir dalam perencanaan tersebut adalah Ali Khomenei, beserta dengan tokoh-tokoh keamanan Iran seperti Qasem Sulaimany, Ali Akbar Wilayaty, Ali Larijani dan Alauddin Baroujerdi. Pertemuan tersebut digelar selama berjam-jam,” (untuk yang bisa berbahasa arab, silahkan kunjungi situs :http://www.kolalwatn.net/news205391).
Catatan : Tak lama setelah laporan tersebut keluar, insiden kerusuhan di musim haji tahun ini benar-benar terjadi. Semoga investigasi yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi bisa mengungkap siapa dibalik makar tersebut.
(gemaislam/arrahmah.com)