ANKARA (Arrahmah.com) – Kelompok oposisi Suriah mengatakan Turki telah menutup perbatasan barat laut Bab Al-Hawa setelah kasus virus corona kelima terdeteksi pada Jumat (13/3/2020).
Penyeberangan akan ditutup selama tiga minggu dan pintu masuk dibatasi untuk bantuan dan barang, ujar administrasi penyeberangan Bab Al-Hawa, seperti dilansir Zaman Alwasl.
Sebelumnya, Turki menangguhkan penerbangan dari Cina, Iran, Irak, Italia, dan Korea Selatan untuk mencegah penyebaran virus Corona baru (Covid-19).
Setelah muncul di Wuhan, Cina Desember lalu, virus telah menyebar ke setidaknya 123 negara dan wilayah.
Jumlah kematian global sekarang hampir 5.000, dengan lebih dari 132.500 kasus dikonfirmasi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang telah menyatakan wabah tersebut sebagai pandemi.
Juga, pasukan oposisi Suriah yang didukung Turki telah menutup titik persimpangan dengan daerah yang dikuasai Kurdi di provinsi Aleppo utara untuk mencegah wabah itu, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan Jumat (13/3).
Tentara Nasional mengatakan penutupan penyeberangan Oun Al-Dadat adalah karena kekhawatiran bahwa Covid-19 akan menyebar luas di daerah-daerah yang dikuasai oposisi.
Sementara itu, lembaga-lembaga bantuan bergerak untuk mencegah wabah baru di Suriah barat laut yang dilanda perang, di mana infrastruktur kesehatan telah hancur dan pengungsian besar-besaran membuat penahanan menjadi tugas yang hampir mustahil.
Suriah belum mengonfirmasi kasus Covid-19, tetapi “sistem kesehatannya yang rapuh mungkin tidak memiliki kapasitas untuk mendeteksi dan merespons” suatu epidemi, kata juru bicara WHO Hedinn Halldorsson.
Risiko wabah sangat tinggi dan paling mengkhawatirkan di barat laut Suriah, di mana tiga juta orang terperangkap dalam benteng terakhir pejuang Suriah yang semakin menyusut akibat berbulan-bulan pemboman mematikan. (haninmazaya/arrahmah.com)