DAMASKUS (Arrahmah.com) – Rezim Suriah pada Kamis (2/4/2020) menutup sebuah kuil besar Syiah yang menjadi magnet bagi puluhan ribu peziarah Iran, di mana petugas medis dan pejabat PBB memperingatkan para peziarah menempatkan negara itu dalam risiko penyebaran besar virus coronavirus, lapor Reuters.
Langkah itu dilakukan ketika negara yang dilanda perang itu melakukan pembatasan untuk membendung wabah besar dengan sistem kesehatan yang rapuh.
Menteri Dalam Negeri rezim Asad, Mohamad Rahmoun mengatakan kepada media bahwa keputusan diambil untuk menutup daerah yang ramai untuk membendung kemungkinan wabah.
“Itu adalah populasi pemukiman yang besar,” ujarnya.
Media pemerintah sebelumnya mengatakan bahwa petugas medis telah mengkarantina sebuah bangunan di lingkungan Sayeda Zainab yang dijaga ketat untuk kasus-kasus yang diduga terkait virus tersebut.
Para pejabat PBB telah memperingatkan bahwa para peziarah dan tokoh Syiah yang secara teratur menyeberangi perbatasan Iran ke Irak dan kemudian Suriah di mana kontrol perbatasan sangat lemah, membuat negara itu berisiko tinggi terhadap wabah besar.
Iran adalah negara yang paling parah terkena dampak di kawasan itu.
Rezim Suriah mengatakan telah menghentikan penerbangan komersial di bandara dan menutup sebagian besar perbatasannya, tetapi para peziarah Syiah terutama dari Iran terus tiba di Suriah melalui darat dalam beberapa hari terakhir untuk mengunjungi kuil di Damaskus, ujar saksi mata.
Kuil tersebut adalah magnet bagi ribuan milisi Syiah yang pergi ke sana sebelum ditugaskan ke garis depan, di mana mereka bertarung melawan kelompok pejuang Suriah yang menentang rezim Suriah yang dipimpin Bashar Asad. (haninmazaya/arrahmah.com)