WASHINGTON (Arrahmah.com) – Direktur CIA John Brennan mengatakan bahwa pemerintahan Presiden AS Barack Obama terlalu berlebihan soal hasil akhir Arab Spring dengan mengharapkan demokrasi berakar di wilayah itu.
Dia menambahkan bahwa meskipun orang-orang di wilayah itu menginginkan kebebasan individu, “konsep demokrasi adalah sesuatu yang benar-benar tidak berurat berakar di banyak masyarakat dan budaya serta negara-negara di luar sana.”
“Saya pikir itu adalah harapan yang sangat, sangat tidak realistis di Washington, termasuk di beberapa bagian pemerintahan, bahwa Arab Spring akan memaksa lengser rezim-rezim otoriter dan demokrasi akan berkembang, karena menganggap itulah yang rakyat inginkan,” katanya pada CNN, Senin (9/1/2017).
Brennan juga menekankan bahwa meskipun keputusan untuk menarik pasukan AS dari Irak pada tahun 2011 tidak mungkin menjadi penyebab kekerasan sektarian di negara itu, tetapi hal itu kemungkinan menjadi “faktor” pembentukan dan penguatan ISIS.
Sebuah gelombang pemberontakan Arab Spring menyebar dari Tunisia ke Mesir, Bahrain, Libya, dan di wilayah lain di Timur Tengah pada tahun 2011. Jatuhnya sejumlah rezim otoriter dan memaksakan demokrasi malah menyebabkan meningkatnya ketidakstabilan berkepanjangan di wilayah tersebut.
(ameera/arrahmah.com)