Bismillahirrohmanirrohim
Terjemahan Pesan Amirul Mukminin Abu Umar Al-Baghdady
Sesungguhnya Orang-Orang Yang Beriman Itu Bersaudara
Segala puji bagi Allah yang telah dengan tegas menurunkan wahyu :
“Telah diwajibkan berperang kepada kalian meskipun kalian tidak menyukainya, dan bisa jadi kalian membenci sesuatu padahal itu baik bagi kalian. Dan bisa jadi kalian menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi kalian. Allah Maha Mengetahui sementara kalian tidak mengetahui”
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah, penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan, yang telah bersabda :
“Pokok seluruh urusan kehidupan adalah Islam, pilar-pilarnya adalah Shalat, dan puncak-puncaknya adalah Jihad”
Beliau saw bersabda :
“Siapa yang mati dan belum pernah berperang, atau tidak pernah berniat untuk berperang, maka ia mati di atas satu cabang kemunafiqan”
Wa ba’du :
Sungguh, kita menyaksikan saat ini, para anak keturunan kera dan babi, para penyembah ‘tuhan-tuhan’ palsu, tengah menimpakan hujan api terhadap segenap saudara dan keluarga kita di Gaza. Mereka membantai tanpa kompromi para wanita, orang tua, dan anak-anak. Mereka menghancurkan rumah dan merampas hak milik saudara kita. Terlebih lagi, mereka menambah intensitas pelanggaran, penentangan, dan kekejian, dengan menghancurkan masjid-masjid, rumah-rumah Allah. Mereka seakan bebas melakukannya secara terbuka di depan mata seluruh Ummah Muslim, dan dipertunjukkan dengan vulgar oleh berbagai media. Maka, apakah yang telah kalian lakukan, wahai Ummah Islam? Belumkah sampai kepada kalian firman Allah?
“Dan mengapa kalian tidak mau berperang di Jalan Allah dan (demi membela) orang-orang lemah tertindas baik laki-laki, wanita, dan anak-anak, yang semuanya berdoa, ‘Ya Rabb, selamatkanlah kami dari negeri ini, yang orang-orangnya dzalim menindas. Dan kirimkanlah kepada kami dari sisiMu para pelindung, dan kirimkanlah kepada kami dari sisiMu para penolong”. (An Nisaa : 75)
Dan firmanNya:
“Sesungguhnya (hanyalah) orang-orang mu’min itu bersaudara”. (Al-Hujuraat :10)
Bagaimana sikap kalian terhadap firmanNya :
“Dan orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan, mereka menjadi menjadi penolong bagi saudaranya…” (Al-Tawbah :71)
Sesungguhnya berangkat untuk menolong saudara mu’min kita yang lemah dan tertindas di Gaza adalah fardlu ‘ain atas setiap diri kita, sebuah faridlah (kewajiban) yang telah dimandatkan oleh Rabb langit dan bumi. Sungguh, mengabaikan nasib saudara kita yang tertindas, meremehkan usaha pertolongan terhadap mereka, serta berdiam diri dari berjuang mengangkat ketidakadilan dan penindasan ini, merupakan dosa besar, dan ia adalah bentuk keikutsertaan kita terhadap kekejian ini, ia adalah coreng kehinaan di kepala setiap muslim yang tidak akan terhapus dan terbawa hingga setelah kematian.
Wahai Muslim! Sesungguhnya (semakin jelas) para penguasa di negeri-negeri Islam itu adalah para pengkhianat, kaum murtaddin dan pendosa kotor, pembohong dan pendusta, para penjahat keji. Di manakah slogan-slogan itu, slogan tentang Pan Arabisme, nasionalisme, atau patriotism? Ketika perang telah diumumkan terhadap rakyat kita lemah dan tertindas di Gaza, serangan bahkan dilancarkan dari arah ‘Negeri Kinanah’ sendiri. Mesir ikut serta dalam proyek penghancuran ini atas perintah si thoghut, ‘La Mubarak’ (tiada diberkahi), musuh Allah dan ummat Islam, sekutu setia Yahudi penjahat.
Wahai Muslim! Jika kita hari ini tidak bangkit untuk melawan para penguasa khianat ini, lalu kapan lagi kita akan lakukan? Mereka telah mengkhianati Din kalian dan merampas harta milik kalian. Lalu hari ini kalian semua menyaksikan mereka ikut serta dalam pembantaian keluarga dan saudara kita. Bangkitlah! Lawanlah mereka, hancurkan singgasana mereka, gulingkan mereka dari kekuasaan! Hancurkan tirani dan kesewenang-wenangan mereka! Bangkitlah! Angkat senjata kalian, bertempur dan perangi mereka hingga Allah menghapuskan penghinaan dan kehinaan ini! Apa yang telah dirampas oleh kekuatan, tidak akan dapat direbut kembali melainkan oleh kekuatan. Apa yang telah dirampas oleh kudeta militer dan pemilihan palsu yang dipaksakan, tidak akan dapat direbut kembali, melainkan oleh laras senjata dan tembakan peluru!
Jujurlah kalian kepada Allah dan diri kalian sendiri! Masihkah kalian mengira bahwa para penguasa di Mesir, Jordan, Sham, dan Jazirah Arabia akan pernah, walau hanya sehari saja, bangkit berdiri untuk membela Din, negeri, dan kehormatan? Maka jika jawaban dari pertanyaan ini telah kalian sama-sama ketahui, bahkan ia adalah satu kenyataan yang telah dipahami oleh tiap bayi yang merasakan kegetiran penghinaan dan pedihnya penindasan dari air susu ibundanya, lalu sampai kapan lagi kalian tetap berdiam diri?
Wahai Muslim! Jadikanlah keteguhan dan keberanian saudara kalian di Gaza sebagai api yang akan membakar semangat kalian untuk membebaskan negeri-negeri Muslim dari cengkeraman para penjahat durjana. Sungguh Rasulullah telah bersabda :
“Hari Qiyamat tidak akan tiba hingga balatentara Romawi akan tiba di A’maaq atau Dabiq. Satu pasukan akan berangkat dari Madinah untuk memerangi Romawi, dan mereka adalah sebaik-baik ummat di masa itu. Ketika barisan-barisan pasukan telah saling berhadap-hadapan, orang-orang Romawi akan berkata, ‘Biarkan kami untuk memerangi mereka yang telah menawan perempuan dan anak-anak kami’. Pasukan Islam akan menjawab, ‘Tidak, demi Allah! Kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami’. Lalu mereka saling bertempur. Sepertiga pasukan Islam akan melarikan diri, dan Allah tidak akan memaafkan mereka. Sepertiga pasukan Islam terbunuh syahid, dan mereka termasuk kalangan syuhada terbaik di mata Allah. Sepertiga pasukan Islam yang lain akan tetap tabah dan teguh, mereka akan dibukakan kemenangan dan mereka akan dibebaskan dari berbagai fitan (di Hari Qiyamat)”.
Inilah contoh teladan sejati bagaimana seorang Muslim itu seharusnya. Ia tidak akan mengecewakan saudaranya, atau menyerahkannya ke tangan musuh, atau meninggalkannya ketika ia tengah membutuhkan pertolongan. Jika Allah tidak akan memaafkan mereka yang melarikan diri padahal mereka telah bertempur dengan gigih dalam peperangan besar di A’maaq dan Dabiq itu, lalu bagaimanakah pendapat kalian mengenai sebesar apa dosa mereka yang berdiam diri dan tidak bertempur sama sekali?
Rasulullah bersabda dalam salah satu shahih :
“Tolonglah saudaramu, apakah ia dalam keadaan dizholimi atau mendzholimi”
Dan Rasulullah bersabda :
“Setiap Muslim bersaudara. Mereka tidak akan saling mendzolimi, pun tidak akan menyerahkan saudaranya ke tangan musuh”
Kita adalah ummat yang setiap orang mendukung yang lainnya, sehingga semua menjadi satu bagian laksana bangunan yang kokoh, sebagaimana Rasulullah menggambarkan tentang kita :
“Orang-orang Mu’min, satu dengan yang lain seperti benteng yang kokoh, satu dengan yang lain saling menguatkan”.
Kami melihat beberapa hal, yang akan menjadi solusi, insya Allah :
Pertama : kami mendesak kalangan cendekia dan para tokoh di negeri-negeri yang berbatasan dengan Palestina, untuk memimpin dan mengarahkan aksi massa menuju perbatasan (tidak lagi sekedar aksi massa di lapangan kota, atau di jalan-jalan kota), hendaknya mereka mematahkan barikade perbatasan dan bergabung dengan rakyat Palestina, hendaknya mereka berpartisipasi dengan saudara mereka di Palestina dalam Jihad fi Sabilillah dengan segala hal yang mereka bisa lakukan. Hendaknya sebagian dari mereka bergerak menguasai pos-pos persenjataan dan basis-basis militer di sepanjang perbatasan yang selama ini digunakan untuk melindungi musuh Zionis.
Kedua : Setiap Muslim yang bekerja di ketentaraan dan dinas militer yang selama ini telah dipaksa untuk melayani para penguasa thowaghit, setiap perwira militer yang selama ini hanya bisa menyaksikan saja berbagai tindak pengkhianatan ini, agar segera bertaubat kepada Allah. Hendaknya mereka berpartisipasi (dalam Jihad) dengan berusaha menyelundupkan sebanyak mungkin persenjataan dari unit-unit mereka, atau menunjukkan jalan dan membuka akses lokasi penyimpanan senjata dan amunisi, sehingga para saudara kita yang lain dapat mengambilnya dan menyelundupkannya kepada saudara kita di Palestina. Sungguh saya merasa sangat sakit menyaksikan helikopter-helikopter Yahudi yang terbang di angkasa, sementara saya tidak dapat mengambil peluncur roket yang besar untuk menembaknya jatuh. Persenjataan ini juga hendaknya digunakan untuk memerangi dan membunuh para tokoh-tokoh pendukung thowaghit, dalam kedudukan (posisi) apa saja mereka berada, yaitu mereka yang berusaha mencegah rakyat kita dalam melancarkan protes demi menunjukkan solidaritas kita kepada saudara kita di Gaza. Mari kita buat masyarakat luas (masyarakat dunia) tahu bahwa kita akan memerangi Yahudi dan para antek-anteknya tidak (hanya) dengan sekedar berteriak dan menyampaikan protes, tetapi dengan darah yang mengalir seperti sungai dan potongan tubuh yang tercerabik seperti hempasan serpihan bebatuan, karena Allah tidak akan mengangkat seluruh kehinaan ini hingga kita bersedia mempersembahkan jiwa dan ruh kita kepada Allah serta patuh dan menegakkan hukumNya di atas bumiNya.
Ketiga : Kepada saudara kami di Palestina, khususnya mereka yang berada di Gaza, kewajiban bagi kalian yang tengah berperang meninggikan Kalimat Allah, berjuang agar dapat merebut kembali izzah dan kehormatan Din Allah, hendaknya mereka bersatu dalam satu panji, dalam satu komando kepemimpinan. Kalian harus menyadari, bahwa kalian harus saling mengalah dan berkompromi atas berbagai urusan dunia, mengesampingkan segala urusan remeh duniawi. Jika kalian tidak bersatu sekarang, maka sampai kapan kalian akan bersatu? Takutlah kalian kepada Allah, dan bukankah Allah telah memerintahkan kita untuk memerangi musuhNya sebagaimana firmanNya:
“Sesungguhnya Allah mencintai mereka yang berperang di jalanNya dalam satu barisan, seakan satu bangunan yang kokoh”. (Al-Saff : 4)
Keempat : Bangsa Palestina di seluruh dunia harus terjun menolong saudara mereka. Kita akan menjumpai, tidak sedikit di antara mereka tersebar di berbagai negara, bangsa Palestina yang berpendidikan baik, bahkan memiliki kemampuan teknis dan kemiliteran. Mereka harus melancarkan serangan terhadap berbagai kepentingan Amerika dan Yahudi di seluruh dunia. Segala puji bagi Allah, kaum perantauan Palestina ini tidak kurang keperwiraannya, tidak sedikit pengalamannya, dan mereka lebih berkeinginan untuk menolong sesama bangsanya dibandingkan yang lain.
Kelima : Bukankah sekaranglah saatnya agar seluruh persenjataan yang disimpan di gudang-gudang senjata Palestina kita gunakan untuk melawan penjajah? Inilah saatnya untuk mempertunjukkan sejauh mana kehebatan persenjataan itu ketimbang selama ini hanya didemonstrasikan sebatas parade militer di kamp-kamp. Apa lagi yang kita tunggu? Adakah masa yang lebih genting lagi dibandingkan saat ini? Ataukah kalian (dengan mempertunjukkan demonstrasi senjata di parade militer) hanya berusaha untuk mempertahankan sebatas kehidupan yang hina dan remah-remah roti dari tangan para thowaghit penguasa negeri-negeri Muslim itu?
Saya mengingatkan Ummat Islam seluruhnya, khususnya para ulama dan cendekiawan di antara mereka, agar kalian berhenti menghambur-hamburkan energi ‘kemarahan’ ummat dalam bentuk protes (dan demonstrasi) kosong dan tanpa guna, atau sekedar membuat ummat Islam ini merasa puas dengan (cukup) mendonasikan uang untuk saudara mereka, sementara uang dan sumber daya itu tidak akan pernah sampai ke tangan yang berhak. Inilah yang selama ini diinginkan oleh orang Yahudi dan Nashrani atas kita. Mereka membunuhi kita, lalu mereka menyampaikan pesan pada para agen dan kaki tangannya supaya mereka merawat orang-orang kita yang terluka, dan menguburkan yang mati. Atas dasar alasan inilah mereka kemudian mendirikan organisasi Palang Merah.
Kami di sini, di Bumi Iraq, sungguh kami berjanji kepada rakyat kami di Gaza, kami sekali-sekali tidak akan mengecewakan kalian, kami sekali-sekali tidak akan membiarkan kalian, dalam pertempuran kami melawan Yahudi dan para sekutunya. Kami akan meningkatkan intensitas amaliyat kami dalam melawan penjajah Amerika. Dan kami menyampaikan kabar gembira kepada kalian, saudara kami di Palestina dan Iraq, bahwa kemenangan sudah dekat, insya Allah.
Betapa Allah berfirman :
“Sungguh, setelah kesulitan itu ada kemudahan, setelah kesulitan itu ada kemudahan.” (Surah Al-Insyirah: 5 – 6)
Sungguh kami menyaksikan bahwa masa-masa akhir dari Yahudi dan para agen-agennya telah semakin dekat, di tangan para Pejuang Tauhid dan Pemikul Panji “Laa ilaha illa Allah”.
Allahu Akbar!
Allahu Akbar!
Allahu Akbar!
“Dan Allah Maha Berkuasa atas segala urusanNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.” (Yusuf : 21)
Saudara Kalian
Abu Umar Al-Baghdadi