FLORIDA (Arrahmah.id) – Nefertari Moonn, seorang komikus internet Amerika dan perancang busana, mengatakan dia masuk Islam usai menyaksikan keteguhan komitmen dan pendirian rakyat Palestina terhadap serangan “Israel” di Jalur Gaza, Anadolu Agency melaporkan.
Moonn, warga Tampa, Florida, berusia 35 tahun, mengatakan kepada Anadolu:
“Saya tidak serta merta mengatakan bahwa “Israel” ada hubungannya dengan perpindahan saya ke Islam. Melainkan karena orang-orang Palestina, keberanian dan keyakinan mereka yang membuat saya mendalami Islam.”
“Melihat semua kehancuran yang dialami warga Palestina… dan melihat mereka masih berseru kepada Allah adalah hal yang sangat indah,” kata Moonn.
“Menurut saya, siapa saja yang melihat apa yang telah mereka lalui dan masih bisa mempertahankan keyakinan mereka, maka kita harus melihat ke dalamnya, melihat apa yang berkontribusi pada orang-orang ini sehingga mereka masih berpegang teguh pada Tuhan, berpegang pada iman mereka bahkan dalam kata-kata terakhir mereka,” ungkapnya.
Dia menggambarkan orang-orang Palestina sebagai salah satu “bangsa paling tangguh” yang pernah dia lihat dalam hidupnya.
Dia mengatakan ketahanan ini tidak hanya berasal dari “kesulitan bertahun-tahun dalam menghadapi Israel”, tetapi juga dari “sesuatu yang lebih” yang dia yakini “ada hubungannya dengan Islam”.
“Anda melihat ibu, ayah, kakak, adik kehilangan seluruh keluarga mereka dan entah bagaimana, mereka masih bersyukur atas hal-hal kecil yang mereka miliki. Jadi, saya sangat tertarik,” katanya.
Menggarisbawahi bahwa dia selalu menghormati Islam dan kitab suci umat Islam, Al-Qur’an, karena suaminya adalah seorang Muslim, Moonn berkata: “Saya merasa ini seperti takdir buat saya, mungkin untuk mengajak saya masuk Islam dan tentu saja situasinya akhirnya mendorong saya masuk ke dalam agama ini.”
Dia berseru kepada rakyat Palestina, dengan mengatakan: “Saya ingin kalian tahu bahwa seluruh dunia sedang berjuang untuk kalian saat ini.”
Tentara “Israel” mengumumkan pada Jumat pagi (1/12/2023) bahwa mereka telah melanjutkan serangan di Jalur Gaza setelah berakhirnya jeda kemanusiaan yang telah berlangsung selama sepekan.
Jeda tersebut dimulai pada awal 24 November sebagai bagian dari kesepakatan antara “Israel” dan Hamas, untuk menghentikan sementara pertempuran dan serangan di Gaza demi pembebasan tawanan dan tahanan di kedua belah pihak, serta pengiriman bantuan. (zarahamala/arrahmah.id)