LIMA (Arrahmah.id) — Serangan epik Hamas pada akhir pekan kemarin, Sabtu (7/10/2023) sukses mengguncang “Israel” dan menghentak semua diaspora “Israel” yang ada di seluruh dunia tak terkecuali tentara “Israel” yang tengah berlibur di Peru.
Sebuah akun @changu311 di X, mengunggah video tentara Yahudi yang berada di dalam sebuah pesawat hendak menuju “Israel” dari Peru yang dia klaim hendak berperang melawan Hamas, tampak dua orang berdiri menjelaskan bahwa orang-orang di belakang mereka sebentar lagi akan berperang membela tanah airnya, yang disambut dengan sorak sorai dan tepuk tangan oleh seluruh penumpang.
“Sebuah pesawat berangkat dari Peru dengan membawa orang-orang Yahudi, menuju ke “Israel” untuk berperang melawan Hamas. Takjub saja dengan semangat warga yang rela mengorbankan nyawa demi negaranya” tulis akun tersebut sebagai keterangan video.
Beberapa warga “Israel” yang tinggal, bekerja atau hanya bepergian ke luar negeri yang berusaha untuk kembali mengatakan bahwa unit cadangan mereka termasuk di antara mereka yang dipanggil. Yang lain mengatakan mereka belum dipanggil atau tidak bisa menghubungi komandan mereka tetapi diperkirakan akan segera ditanyai.
Perjalanan merupakan hal yang penuh tantangan, dengan maskapai-maskapai besar menangguhkan penerbangan masuk dan keluar dari “Israel”. Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan perjalanan untuk wilayah tersebut. Beberapa tentara cadangan di Amerika Serikat, yang merupakan rumah bagi lebih dari 140.000 orang yang lahir di “Israel”, mencoba untuk mendapatkan penerbangan charter.
Ofer Cohen, seorang pengusaha New York, mengatakan dia mengetahui ada lebih dari 200 tentara cadangan yang melakukan perjalanan melalui Amerika Selatan untuk berlibur pada saat serangan terjadi. Mereka telah dipanggil kembali ke pangkalan tetapi tidak dapat sampai ke sana, karena penerbangan yang dibatalkan. Jadi Cohen berusaha mengumpulkan ratusan ribu dolar untuk menyewa pesawat untuk menjemput mereka, karena pesan-pesan WhatsApp yang menjelaskan masalah mereka terus berdatangan.
“Saya baru saja bertemu satu sama lain,” katanya, “dan saya memikirkan ide untuk menyewa pesawat dan membawa mereka kembali ke “Israel”.” (zarahamala/arrahmah.id)