Washington (arrahmah) – Sekretaris Pertahanan AS, Robert Gates, memperingatkan bahwa masa depan NATO berada dalam resiko, terkait perbedaan pandangan anggota-anggotanya atas persoalan Afghanistan.
Lebih jauh lagi, NATO dapat berubah menjadi aliansi dua lapis.
Gates mengatakan bahwa tanpa membagi beban kontra-pemberontakan di Afghanistan secara lebih besar, keinginan dari pihak-pihak yang terkait dalam pemberantasan kekacauan di Afghanistan akan lambat-laun menghilang.
Sebagian besar pertempuran di wilayah selatan Afghanistan yang tidak stabil, ditangani oleh pasukan Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Belanda. Komentar Gates ini muncul setelah Jerman mengumumkan akan mengirimkan 200 tentaranya ke wilayah utara Afghanistan.
Menteri Pertahanan Jerman, Franz Josef Jung, mengatakan bahwa pasukan gerak cepat akan dikirim ke Mazar-e-Sharif dalam beberapa bulan ke depan. Pasukan ini dapat pula dialihkan ke wilayah lain untuk menghadapi keadaan darurat.
Minggu kemarin, pemerintah Amerika Serikat berkirim surat ke negara-negara Eropa, menekan mereka untuk mengirim pasukan ke wilayah selatan Afghanistan. “Saya pikir merupakan sebuah kesalahan besar apabila kami mengalihkan tanggung jawab kami dari wilayah utara ke wilayah selatan,” demikian respon Jung, Kamis (7/2/2008).
Namun ketika berbicara kepada komite senat AS, Gates mengatakan bahwa ia akan melanjutkan “omelannya” atas isu tersebut pada pertemuan informal menteri-menteri pertahanan NATO di ibukota Lithuania, Vilnius, pada hari Kamis ini.
Dia sangat mengkhawatirkan aliansi ini bergerak menuju aliansi dua lapis. Sebab, sebagian negara ingin berjuang dan tewas demi melindungi keamanan rakyat sipil. “Sementara negara lainnya tidan menginginkan hal tersebut. Saya rasa hal aliansi ini akan dibayang-bayangi oleh persoalan tersebut, apabila permasalahan ini berlarut-larut bahkan bertambah buruk,” ujar Gates.
Perpecahan
Gates baru-baru ini enggan menyetujui pengiriman 3.200 angkatan laut AS sebagai pasukan tambahan, ke Afghanistan. Sebelumnya, ia sempat menyatakan bahwa pasukan tambahan seharusnya disediakan oleh negara lain.
Seluruh 26 anggota NATO telah mengirimkan tentara mereka sebagai Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (International Security Assistance Force). Namun banyak sekutu-sekutu AS, termasuk Jerman, Perancis, Spanyol, Turki, dan Italia, telah menolak untuk mengirim sejumlah besar pasukan tempur ke selatan Afghanistan.
Keputusan tersebut telah menimbulkan keretakan antara mereka dengan AS, Inggris, Kanada, belanda, Denmark, dan Rumania, yang tentaranya telah terbebani bagian terberat dari pertempuran kontra-pemberontakan Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Komentar Gates digaungkan oleh Condoleeza Rice, ketika ia menemui Perdana Menteri Inggris Gordon Brown dan Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband di London. (ism)