LATTAKIA (Arrahmah.com) – Operasi gabungan “Perang Ummul Mukminin Aisyah” yang dilancarkan mujahidin Islam dan mujahidin FSA di wilayah Jabal Akrad, propinsi Lattakia pada Ahad (4/8/2013) pagi telah menyebabkan kerugian besar rezim Nushairiyah.
Di propinsi yang mayoritas penduduknya beragama Nushairiyah dan loyalis rezim itu mujahidin berhasil membebaskan lima desa dan beberapa menara pengintai militer. Pasukan rezim Nushairiyah dan milis Syiah Shabihah dipaksa menelan kekalahan di basis utama pertahanannya.
Kantor berita Ugarit News melaporkan pada Senin (5/8/2013) bahwa mujahidin berhasil membebaskan desa Baroudah, desa Satribah, desa Bait Shakuhi, desa Makkah dan desa Auben. Adapun menara pengintai militer yang berhasil direbut mujahidin adalah menara pengintai Baroudah dan menara pengintai Enbate.
“Rezim menarik pasukannya dari Homs untuk memperkuat pasukannya di pesisir.”
Operasi gabungan di Jabal Akrad, Lattakia ibarat sekali lempar batu, dua burung terjatuhkan. Selain menghantam basis utama pendukung dan jantung pertahanan rezim Nushairiyah di propinsi pesisir Laut Mediterania tersebut, mujahidin juga meringankan pengepungan pasukan rezim dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon terhadap propinsi Homs.
Ugarit News melaporkan beredar berita-berita tentang cederanya mayor Ammar Sumaya, kepala kantor penyidikan pada Dinas Intelijen Politik rezim Nushairiyah Suriah di propinsi Lattakia. Berita-berita menyebutkan mujahidin berhasil menembaknya dalam pertempuran sengit di desa Aramo. Perwira Nushairiyah itu dikabarkan dalam kondisi kritis dan dilarikan ke Rumah Sakit Assad. (muhibalmajdi/arrahmah.com)