SANA’A (Arrahmah.com) – Saat ini terdapat satu juta orang yang terinfeksi kolera di Yaman yang dilanda perang, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada Rabu (13/12/2017).
Sekitar 2.225 orang meninggal karena penyakit ini sejak 27 April, tambahnya.
Organisasi PBB ini mengeluarkan sebuah laporan yang menyatakan bahwa pada Senin (11/12) pihaknya memperoleh temuan 983.486 kasus kolera di Yaman.
Organisasi tersebut juga mencatat bahwa pada periode yang sama, tercatat 2.225 kematian akibat penyakit ini, yang tersebar di 21 dari 22 provinsi di negara tersebut.
Laporan tersebut mencatat bahwa pulau Socotra adalah satu-satunya daerah yang belum pernah menyaksikan wabah kolera. Kota pelabuhan Laut Merah strategis, Hudaydah, yang berada di bawah kontroversi Houtsi, memiliki jumlah kasus terbanyak dengan lebih dari 143.000 kasus.
Provinsi Hajjah memiliki jumlah kematian kolera tertinggi dengan angka 417 kasus.
Kolera adalah penyakit yang menyebabkan diare akut yang bisa mengakibatkan kematian bagi orang yang terinfeksi dalam waktu berjam-jam jika tidak ditangani. Anak-anak kurang gizi berusia lima tahun ke bawah paling rentan terhadap penyakit ini.
Yaman yang miskin tetap dalam keadaan perang sipil sejak tahun 2014, ketika pemberontak Houtsi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibukota Sana’a.
Pada tahun 2015, Arab Saudi dan sekutu Arab lainnya meluncurkan kampanye udara besar-besaran yang bertujuan untuk menelikung militer Syiah Houtsi dan menopang pemerintahan Yaman yang diperangi.
Menurut pejabat PBB, lebih dari 10.000 orang terbunuh dalam perang tersebut, sementara lebih dari 11 persen penduduk negara tersebut telah mengungsi. (althaf/arrahmah.com)