KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Starbucks dilaporkan telah menutup puluhan toko di Malaysia, di tengah maraknya boikot merek dan produk pro-‘Israel’ di seluruh negeri dan masyarakat internasional yang lebih luas.
Menurut media berita Malaysia, The Rakyat Post, Starbucks telah menutup sementara 50 dari 408 gerainya di seluruh negeri. Meskipun alasan penutupan tersebut tidak secara langsung diakui sebagai akibat dari boikot anti-‘Israel’ yang meluas yang dilakukan oleh banyak warga Malaysia sepanjang tahun lalu, diakui bahwa keputusan tersebut terkait dengan serangan ‘Israel’ yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Dalam laporannya yang diterbitkan pada akhir Agustus, perusahaan Berjaya Food – yang menjalankan jaringan kedai kopi Amerika yang populer di Malaysia – menyatakan bahwa “penurunan pendapatan yang signifikan dan kerugian sebelum pajak yang terjadi pada kuartal yang sedang ditinjau terutama disebabkan oleh sentimen terkini terkait konflik di Timur Tengah”.
Berjaya Food dilaporkan mengalami kerugian bersih sebesar RM38,2 juta ($8,6 juta) selama tiga bulan yang berakhir pada Juni, dengan penjualan turun lebih dari setengahnya, serta kerugian bersih sebesar $20,5 juta sepanjang tahun yang berakhir pada Juni.
Meskipun ada kaitan antara kerugian tersebut dan konflik di Timur Tengah, perusahaan tersebut mengatakan kepada The Business Times pada Agustus bahwa mereka hanya menutup beberapa toko dan bahwa “sebagian besar lokasi yang diduga ditutup hanya ditutup sementara”.
Dikatakan pula bahwa keputusan tersebut merupakan bagian dari penilaian yang sedang berlangsung untuk memangkas biaya sekaligus memastikan tidak ada PHK. “Yang penting, tidak ada karyawan yang terdampak oleh penutupan permanen atau sementara, karena mereka telah dipindahkan ke toko-toko terdekat untuk terus melayani pelanggan kami dengan lancar,” demikian pernyataannya saat itu. (zarahamala/arrahmah.id)