LONDON (Arrahmah.com) – Surat Kabar terkemuka Inggris, The Times, meminta maaf setelah tanpa bukti menyatakan bahwa organisasi kemanusiaan CAGE dan direkturnya, Moazzam Begg, mendukung seorang pria yang membunuh tiga pria dalam sebuah serangan pisau di Taman Reading.
Sebagaimana dilansir BBC (5/12/2020), The Times akhirnya membayar £ 30.000 ($ 40.000) sebagai ganti rugi kepada CAGE dan Moazzam Begg.
Pada 20 Juni 2020, Khairi Saadallah membunuh dua pria dalam serangan penikaman di Reading, Inggris tenggara.
Lima hari kemudian, The Times, mengatakan CAGE dan salah satu direkturnya, Moazzam Begg, “memaafkan tindakan Khairi dengan merujuk pada kegagalan polisi dan lainnya”.
CAGE merupakan Lembaga nirlaba yang kerap melawan ketidakadilan dari perang melawan teror dan menyerukan proses hukum yang sesuai bagi pelaku teror. Sedangkan Begg adalah warga negara Inggris yang ditahan di penjara Guantanamo, tanpa dakwaan, selama hampir tiga tahun sampai dia dibebaskan pada tahun 2005.
Dalam permintaan maafnya pada Jumat (4/12), The Times mengatakan: “Kami meminta maaf kepada CAGE dan Moazzam Begg atas kesalahan ini dan kesusahan yang ditimbulkan, dan kami telah setuju untuk membayar mereka ganti rugi dan biaya hukum.”
CAGE mengatakan akan menggunakan ganti rugi yang dibayarkan untuk dana mengungkap Islamofobia yang disponsori negara dan berbagai pihak.
Begg mengatakan bahwa apa yang diberitakan The Times merupakan contoh liputan media yang bertujuan untuk menjelekkan Muslim yang mencari keadilan dan akuntabilitas dari negara.
Dewan Muslim Inggris menyambut baik langkah The Times sebab The Times sering merugikan dan menyesatkan berita tentang Muslim Inggris.
Zillur Rahman, pengacara yang mewakili CAGE dan Begg, mengatakan dia “senang” dengan hasilnya.
“Ini menunjukkan bahwa media tidak dapat mempublikasikan artikel yang memfitnah dan berasumsi bahwa dengan menghapusnya dari laman resmi mereka dan menerbitkan koreksi akan memungkinkan mereka untuk menghindari tanggung jawab atas pencemaran nama baik ini.” (Hanoum/Arrahmah.com)