MELBOURNE – Para peneliti dari Swinburne University of Technology sudah selangkah lebih dekat untuk membawakan dunia kesehatan perawatan penyakit kanker yang tidak menyiksa. Semua ini berkat kemajuan terapi fototermal.
Terapi yang diklaim sebagai cara yang paling efektif ini masih dalam tahap percobaan dan melibatkan senyawa reaktif berupa nanorod emas. Nanorod tersebut akan dimasukkan ke dalam tumor pasien yang nantinya akan menyerap sinar laser untuk memanaskan sel-sel kanker dan mengidentifikasinya.
Nanorod berlapis emas ini sendiri dikembangkan di Swinburne Center oleh tim peneliti Micro-Photonics yang terdiri dari Min Gu, Jing Liang Li, dan Daniel Day. Metode terbaru ini diciptakan untuk menyoroti beberapa sel sehingga bisa dihancurkan dengan sinar laser inframerah. Sebelumnya penelitian ini sudah pernah dipublikasikan melalui harian Advanced Materials.
Untuk memperjelas cara kerja nanorod emas, Gu menyamakan prosedur fototermal seperti besi yang akan semakin hangat dan panas bila tertimpa sinar matahari.
“Dengan adanya nanorod berbahan dasar besi, sinar laser yang ditembakkan ke sasaran akan secara cepat memanaskan nanorod dan pada akhirnya bisa menghancurkan sel-sel kanker,” jelas Gu seperti yang dikutip dari Big News Network Sabtu (27/9/2008).
“Bila gejala-gejala kanker bisa lebih awal dilacak, terapi fototermal akan memudahkan penyembuhan kanker. Ini berarti pasien yangt mengidap stadium awal kanker tidak harus berobat dengan cara radiasi atau kemoterapi. Dengan begitu efek samping yang menyakitkan dari kedua cara pengobatan tersebut bisa dihindari,” jelas Day. (srn)