AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika kini bukan hanya membaca setiap surat elektronik (e-mail) warganya yang diklaim terhubung dengan “teroris”, tetapi badan ini juga mengincar hampir semua komunikasi warga Amerika yang dikirim melintasi perbatasan negara itu, lansir DM pada Kamis (8/8/2013).
Merasa keamanan negaranya terancam, AS mulai mengawasi setiap bentuk komunikasi yang mengandung kata-kata yang mereka klaim menyerupai informasi tentang target pengawasan luar negeri mereka.
Mereka bahkan merancang software pengawasan NSA untuk menyaring setiap pesan yang dikirim dari negeri Amerika ke penerimanya yang berada di luar negeri.
Informasi baru mengungkapkan bahwa bahkan pesan Facebook yang menyebut tentang al-Qaeda dalam diskusi ringan para pengguna Facebook atau e-mail yang dikirim ke seseorang bernama Osama juga akan terjaring dalam software pengawasan NSA tersebut.
Ini berarti bahwa hampir setiap pesan yang dikirim ke luar negeri dari AS bisa dibaca oleh NSA.
Dengan mengidentifikasi penerima (bukan pengirim) e-mail atau pesan teks sebagai sasaran pengawasan, NSA berarti mengesampingkan hukum tahun 2008 yang mengizinkan memata-matai negeri sendiri tanpa surat perintah selama target adalah bukan warga negara mereka sendiri di luar negeri.
Menurut laporan New York Times pada Kamis (8/8), yang mengutip satu sumber senior di dalam NSA:
“Untuk melakukan pengawasan tersebut,” tulis laporan itu, “NSA untuk sementara menyalin dan kemudian memilah-milah isi yang tampak sebagai komunikasi berbasis e-mail dan teks lain yang melintasi perbatasan … komputer [NSA] mencari data untuk mengidentifikasi kata kunci atau ‘pemilih’ lain dan menyimpan semua yang cocok sehingga analis manusia kemudian bisa memeriksanya.”
Sumber itu mengklaim bahwa e-mail yang tersisa, yang tidak terjaring oleh software, akan dihapus. Namun, para pendukung privasi mengaku tetap merasa tidak bisa mempercayainya.
“Program itu dijelaskan oleh New York Times melibatkan invasi jutaan privasi orang,” kata wakil direktur hukum American Civil Liberties Union, Jameel Jaffer, dalam sebuah pernyataan.
“NSA telah melemparkan jaring besar atas komunikasi internasional warga Amerika, mengumpulkan dan memantau hampir semua komunikasi internasional mereka, dan menahan sejumlah komunikasi yang tak terhitung diantaranya dalam database pemerintah. Inilah jenis umum memata-matai yang Amandemen Keempat maksudkan tidak boleh dilakukan.”
Jaffer takut berita ini bisa sama saja dengan invasi kebebasan berbicara.
“Pengawasan pemerintah terhadap hampir setiap e-mail internasional yang dikirim oleh warga Amerika akan memiliki konsekuensi yang luar biasa bagi kebebasan berekspresi,” tulis Jaffer. (banan/arrahmah.com)