TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Ketegangan terus meningkat di Tepi Barat ketika pasukan “Israel” menembak dan membunuh seorang anak berusia 16 tahun dan menahan puluhan warga Palestina dan juga terlibat dalam bentrokan bersenjata dengan pasukan Perlawanan dalam berbagai penggerebekan.
Seorang pemuda Palestina telah dibunuh oleh pasukan “Israel” di kamp pengungsi Qalandiya, sementara bentrokan bersenjata sengit terjadi antara pasukan pendudukan “Israel” dan pejuang perlawanan di kamp Nour Shams di kota Tulkarem, keduanya di Tepi Barat.
Selain itu, pasukan “Israel” menahan 55 warga Palestina di beberapa wilayah di Tepi Barat, lapor Masyarakat Tahanan Palestina.
Menurut kantor berita resmi Palestina WAFA, Mustafa Abu Shalbak yang berusia 16 tahun terbunuh setelah menjadi sasaran tembakan “Israel” selama invasi ke kamp Al-Amari, di Ramallah.
Rekaman juga dibagikan tentang seorang tentara “Israel” yang terluka dan tertatih-tatih selama penggerebekan tersebut.
Brigade Syuhada Al Aqsa mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada Senin (4/3/2024), yang disampaikan melalui saluran Telegram Jaringan Berita Perlawanan, bahwa mereka “menghadapi pasukan pendudukan yang menyerang di kamp Nur Shams.”
⚡️A Zionist "D9" bulldozer was targeted in the Nur Shams refugee camp in the city of Tulkarm, causing it to ignite. pic.twitter.com/EZ8oHuWiNa
— Warfare Analysis (@warfareanalysis) March 3, 2024
Ambulans “Israel” kemudian dilaporkan berada di kamp tersebut untuk menarik buldoser yang rusak, “di tengah bentrokan bersenjata yang sengit dan berkelanjutan dengan kelompok perlawanan.”
Menurut WAFA, “buldoser pendudukan menghancurkan dan menyebabkan kerusakan pada infrastruktur jalan-jalan kamp, dan sebagian jalan baru di pinggirannya.”
Konfrontasi terjadi antara pemuda dan tentara pendudukan di tengah tembakan keras, sementara ledakan berturut-turut terdengar di kamp tersebut, WAFA melaporkan.
Bentrokan bersenjata juga terjadi pada Senin (4/3) antara pasukan “Israel” yang menyerang dan kelompok perlawanan di Tubas, di timur laut Tepi Barat.
Brigade tersebut mengonfirmasi bahwa pejuang mereka “terus terlibat dalam bentrokan sengit” dengan tentara yang menyerbu kota dengan kendaraan militer mereka.
https://twitter.com/BigTimeCommie/status/1764617071264985234?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1764617071264985234%7Ctwgr%5E45a93924bdf6509a33ded98edf7307cea3584a75%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.palestinechronicle.com%2Fraids-across-west-bank-israeli-forces-kill-palestinian-child-detain-55-palestinians%2F
Bentrokan di Nablus
Di Nablus, bentrokan bersenjata terjadi di sekitar rumah Muath Al-Masri ketika lebih dari 200 tentara menyerbu untuk menghancurkan rumah tersebut.
Al-Masri dibunuh oleh pasukan “Israel” pada Mei 2023, menyusul operasi dengan Hassan Qatnani yang menewaskan tiga pemukim di Lembah Yordan.
Di Hebron (Al Khalil), pasukan “Israel” telah menangkap mantan tahanan Hisham Abu Hawwash dari rumahnya di Dura.
Abu Hawwash, berusia 42 tahun, dibebaskan dari penjara pada Januari 2022 setelah melakukan mogok makan selama 141 hari, sebagai protes atas penangkapannya tanpa dakwaan atau pengadilan pada Oktober 2020.
Part of the settlers’ storming of Salem village, east of Nablus pic.twitter.com/30CZka5T8G
— Dr. Zain Abbadi (@ZainAbbadi11) March 4, 2024
Pejuang perlawanan juga menembaki pasukan “Israel” yang menyerang kota Qalqilya dan “di sekitar Makam Yousef di Nablus timur.”
Tentara juga menyerang seorang warga Palestina, memukulinya dan menyemprotnya dengan gas merica ketika mereka menyerbu kota tersebut, lapor WAFA.
WAFA melaporkan tentara “Israel” menyerbu wilayah timur kota dan mencoba memasuki Makam Yusuf, kemudian menyerbu Sekolah Qadri Tuqan di wilayah tersebut dan menghancurkan salah satu gerbangnya.
Sumber tersebut menambahkan bahwa tentara tersebut melarikan diri menuju jalan yang menghubungkan kota Al-Badhan dan Nablus, dan memukuli seorang warga serta menyemprotnya dengan gas merica.
Penahanan
Juga pada Senin (4/3), Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengatakan pasukan “Israel” menahan 55 warga Palestina dalam operasi penahanan skala besar di beberapa daerah di Tepi Barat yang diduduki.
PPS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara pendudukan menahan 22 warga Palestina di Hebron. Beberapa dari mereka adalah mantan tahanan yang melakukan mogok makan selama lebih dari 140 hari.
Laporan tersebut menambahkan bahwa pasukan “Israel” menahan puluhan warga Palestina lainnya di Tubas, Bethlehem, Qalqilya, Yerusalem dan Ramallah, tempat tentara tersebut menyerbu kamp al-Amari, dan membunuh seorang anak di bawah umur berusia 16 tahun, lapor WAFA.
PPS mengatakan jumlah total penahanan sejak 7 Oktober meningkat menjadi sekitar 7.400. (zarahamala/arrahmah.id)