TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (3/2/2025) bahwa pihaknya memfasilitasi evakuasi massal warga sipil dari kamp pengungsi Jenin dan Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki, karena operasi kekerasan ‘Israel’ di wilayah tersebut meningkat.
“Situasi kemanusiaan di Jenin sangat sulit, dengan terus berlanjutnya penyiksaan terhadap warga,” kata PRCS.
“Tim kami di Jenin tengah menangani kasus pemukulan dan penyiksaan oleh pasukan pendudukan. Kami telah mengevakuasi lebih dari 3.000 warga dari Tulkarem dan Jenin selama beberapa hari terakhir,” tambah pernyataan itu.
Footage documents the massive destruction caused by Israel's detonation of at least 20 homes in the occupied West Bank's Jenin Camp today. pic.twitter.com/Vkf307LJKR
— The Cradle (@TheCradleMedia) February 2, 2025
Di kamp Jenin saja, lebih dari 20.000 warga Palestina telah diusir dari rumah mereka sejak operasi ‘Israel’ dimulai di kota itu dua pekan lalu. Operasi tersebut baru-baru ini meluas hingga mencakup Tulkarem dan Tubas, tempat ribuan lainnya telah diusir.
Keluarga-keluarga kini juga mengungsi dari kota Tamun di selatan kota Tubas, tempat pasukan ‘Israel’ telah melancarkan serangan brutal sejak Ahad pagi (2/2). Sementara itu, operasi di Tulkarem telah memasuki hari kedelapan.
“Pasukan pendudukan ‘Israel’ masih mengirim lebih banyak kendaraan ke kota dan kampnya dari kamp militer Tsnaoz, sebelah barat Tulkarem, mengerahkan sejumlah besar patroli infanteri di jalan-jalan, lingkungan sekitar dan di tengah pasar sayur, dan menyisir serta mencari di antara rumah-rumah dan gang-gang serta mengganggu warga sipil,” WAFA melaporkan pada Senin (3/2).
Local sources report that new families are being displaced from the town of Tamoun, south of Tubas, occupied West Bank. pic.twitter.com/LAP8grnZZD
— The Cradle (@TheCradleMedia) February 3, 2025
Kendaraan militer ‘Israel’ menghancurkan kios-kios sayur di kamp Tulkarem sementara pasukan menyerbu rumah-rumah dan mengerahkan penembak jitu di seluruh area. Setidaknya satu warga Palestina terluka akibat tembakan penembak jitu di Tulkarem.
Wali kota Jenin Mohammad Jarrar mengatakan bahwa “[Jenin] akan berubah menjadi daerah yang sepi dan hancur total jika operasi militer terus berlanjut.” Ia menambahkan bahwa 50 persen wilayah kota tidak memiliki akses terhadap air, makanan, atau listrik, dan menyebut situasi tersebut sebagai “replikasi dari apa yang terjadi di Jalur Gaza.”
Israeli occupation forces destroy street vendors' vegetable stalls in Tulkarem, occupied West Bank. pic.twitter.com/T4K9eQrItq
— The Cradle (@TheCradleMedia) February 2, 2025
Lebih dari 20 rumah diledakkan dan dihancurkan secara bersamaan oleh pasukan ‘Israel’ pada Ahad sore (2/2), dengan puluhan rumah lainnya telah rata dengan tanah dalam beberapa pekan terakhir.
Lebih dari 25 warga Palestina telah tewas di Jenin saja. Militer ‘Israel’ mengatakan telah menewaskan 50 “teroris” di seluruh Tepi Barat dalam dua pekan terakhir. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 70 orang termasuk 10 anak-anak telah tewas oleh pasukan ‘Israel’ di Tepi Barat sejak awal tahun ini.
Sementara itu, faksi perlawanan Palestina menghadapi pasukan ‘Israel’ dengan tembakan hebat dan alat peledak. (zarahamala/arrahmah.id)