TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Meskipun ada kesepakatan mengenai tahanan dan pertukaran tawanan di Jalur Gaza, pasukan “Israel” terus menangkap 3.035 warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.
“Israel” menahan 38 orang di Tubas, Hebron, Betlehem, Qalqilya, Tulkarm, dan Ramallah semalam, lansir Mondoweiss..
Dalam 24 jam terakhir, Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina mengumumkan bahwa tujuh orang syahid karena luka-luka mereka. Secara total, 225 warga Palestina telah terbunuh dan sekitar 2.850 orang terluka pada 7 Oktober.
Dalam sebuah laporan baru, Human Rights Watch mengatakan lebih banyak warga Palestina di Tepi Barat yang dibunuh oleh pasukan “Israel” dalam enam pekan terakhir, sejak 7 Oktober, dibandingkan dalam setahun penuh sejak 2005.
Di Tulkarem, sebuah kota di utara Tepi Barat, enam orang tewas menyusul serangan drone “Israel” dengan dua rudal terhadap sebuah rumah di daerah Balouneh di kamp pengungsi Tulkarem.
Nama-nama mereka diidentifikasi sebagai Rami Al-Shamli, Uday Al-Zayat, Ahmed Salit, Muhammad Abu Anin, Bassam Al-Shafi, dan Firas Awad Balawneh.
Wafa melaporkan bahwa dua orang terluka parah dalam serangan pesawat tak berawak “Israel” tersebut, seorang anak laki-laki berusia 16 tahun, terluka dengan pecahan peluru di wajah, dan satu lagi dengan pecahan peluru di bagian atas tubuhnya.
Sejumlah besar pasukan “Israel” menyerbu Tulkarem pada Selasa malam (22/11), sementara buldoser menghancurkan jalan kamp Tulkarm dan menutup pintu masuknya dengan tumpukan puing.
Pasukan besar tentara pendudukan menyerbu kota Tulkarem dari sisi barat, melewati Jalan Al-Sika dan Nablus, dan sekitar bundaran Ektaba ke arah timur, dan mengerahkan penembak jitu di atap beberapa bangunan di daerah tersebut. , saat drone tentara “Israel” terbang ke seluruh kota dan kamp.
Wafa melaporkan bahwa pasukan “Israel” menyerbu unit gawat darurat Rumah Sakit Thabet Thabet, memeriksa ambulans, dan menangkap seorang pria yang terluka dari dalam salah satu ambulans.
Setidaknya 14 orang ditangkap di Tulkarm, termasuk staf medis di Rumah Sakit Thabet Thabet.
Pada Selasa malam (22/11), Hussein Khalil Hussein Abu Jaasa (51) meninggal karena luka-lukanya. Abu Jaasa ditembak dengan peluru tajam di bagian perut saat penggerebekan “Israel” di kamp Balata, sebelah timur Nablus, pada Selasa pagi (22/11).
Belakangan, tentara pendudukan “Israel” mendeklarasikan kamp Tulkarem dan sekitarnya sebagai zona militer dan mengumumkan jam malam di sana, terutama Lapangan Hanoun, Al-Rabay’ah, dan Al-Balawneh.
Agresi “Israel” terhadap kota dan kamp Tulkarem menyebabkan kerusakan besar pada jalan-jalan, infrastruktur, dan properti warga. (zarahamala/arrahmah.id)