HEBRON (Arrahmah.com) – Hebron dan Al-Quds Timur ditutup pada Rabu (3/4/2012) sebagai solidaritas terhadap penderita kanker yang meninggal dalam tahanan “Israel” sehari sebelumnya, seperti dilansir Ma’an.
Maysara Abu Hamdiyeh, dari Hebron, meninggal di Rumah Sakit Soroka “Israel”. Para pejabat Palestina mengatakan kanker telah menyebar karena pemerintah “Israel” menolak perawatan untuk dirinya, dan juga menolak untuk membebaskannya.
Gerakan Fatah di Hebron menyerukan kepada semua warga untuk menghormati masa berkabung.
Semua toko-toko, sekolah-sekolah dan universitas serta organisasi pemerintah dan masyarakat ditutup pada hari Rabu ini di distrik Hebron.
Pemimpin Fatah di Hebron, Kifah al-Uweiwi, menyerukan kepada rakyat Palestina untuk mendukung penderitaan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara “Israel”.
Toko, restoran dan bisnis juga menutup pintu mereka untuk menghormati hari berkabung di Kota Tua Al-Quds. Semua sekolah yang berafiliasi dengan departemen Islam di Al-Quds menangguhkan kelas pada pukul 11 pagi, kata pejabat kementerian pendidikan, Samir Jibril.
Sebuah aksi juga sedang berlangsung di kota Tepi Barat utara Nablus di mana ribuan demonstran berkumpul di pusat kota untuk, kata seorang koresponden AFP.
Di Ramallah dan Jalur Gaza, aksi protes pun tengah berlangsung, kata koresponden lainnya.
Sementara itu, ribuan tahanan Palestina menolak sarapan mereka pada awal aksi mogok makan mereka sebagai protes atas kematian Abu Hamdiyeh, kata seorang dari Layanan Penjara “Israel”.
“4.600 tahanan menolak sarapan pagi ini sebagai aksi protes setelah kematian seorang tahanan kemarin,” kata Sivan Weizman, sosok yang mewakili populasi penjara seluruh warga Palestina. (banan/arrahmah.com)