MOGADISHU (Arrahmah.com) – Burundi pada Senin (16/1/2017) memulai proses penarikan pasukannya dari Somalia karena perselisihan dengan Uni Eropa atas pembayaran gaji tentaranya.
Gaji pasukan AMISOM (Uni Afrika) dibayarkan oleh Uni Eropa namun belum diterima selama beberapa bulan saat para diplomat berusaha untuk menghindari pengiriman uang langsung kepada pemerintah.
Uni Eropa membayar gaji tentara senilai 5 juta Euro per bulan, langsung ke pasukan. Namun karena tidak juga ada kesepakatan yang dibuat, Presiden Pierre Nkurunziza memerintahkan menteri luar negeri dan pertahanan untuk memulai proses penarikan 5.400 tentara Burundi, sekitar seperempat dari total kekuatan pasukan AMISOM, lansir Shabelle.
Jika seluruh pasukan Burundi benar-benar ditarik dari Somalia, itu akan menjadi masalah serius dan melemahkan kemampuan AMISOM untuk melawan Asy-Syabaab, kelompok Jihad yang berkomitmen untuk menggulingkan pemerintahan lemah Somalia yang didukung oleh negara-negara Barat dan akan menggantinya dengan pemerintahan berlandaskan syariat Islam.
“Kami telah memutuskan untuk memulai proses, karena kami telah lama dijanjikan, kami tidka bisa terus bekerja tanpa dibayar,” ujar Wakil Presiden Burundi, Gaston Sindimwo.
Sindomwo menambahkan bahwa pasukan Burundi belum dibayar selama 12 bulan.
Pada bulan lalu pemerintah Burundi telah mengancam akan menarik pasukannya dari Somalia. (haninmazaya/arrahmah.com)