WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pemerintah AS mengakui akan ketidak mampuannya dalam menghadapi salah satu perangkat senjata yang dimiliki para mujahidin di Afghanistan, perangkat senjata yang dianggap mematikan bagi tentara AS.
Surat Kabar Amerika, Usa Today, pada Selasa (25/11) menyatakan, berdasarkan data statistik yang dimiliki oleh Menteri Pertahanan AS, sejak tahun 2005, serangan dengan menggunakan senjata mematikan yang dilancarkan para mujahidin Afghanistan kepada tentara AS terus meningkat.
Pada bulan Agustus lalu saja, serangan yang dilakukan dengan perangkat mematikan ini mencapai 392 serangan, sedang pada bulan Oktober serangan tersebut menurun menjadi 264 serangan, jelas harian Usa Today.
Serangan pada bulan Oktober dengan menggunakan perangkat mematikan yang dilancarkan oleh para mujahidin Afghanistan telah berhasil menewaskan 129 tentara, dua kali lipat lebih besar dari jumlah korban pada bulan Oktober setahun yang lalu.
Walaupun demikian, jumlah serangan dengan menggunakan perangkat mematikan yang dilancarkan para mujahidin di Afghanistan masih tergolong lebih kecil dibanding dengan serangan yang terjadi di Irak dengan perangkat yang sama. Pada bulan lalu saja, jumlah serangan dengan perangkat yang sama di Irak mencapai 411. (Hanin Mazaya/alislamu)