TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pasukan pendudukan “Israel” telah menahan sedikitnya 15 warga Palestina termasuk dua anak di bawah umur dalam penggerebekan yang dilakukan pada Senin (19/12/2016) malam, di mana tentara pendudukan juga mengklaim telah menemukan “pabrik senjata terbesar” yang pernah ditemukan oleh militer.
Sebuah pernyataan dari Komunitas Tahanan Palestina (PPS) mengatakan bahwa pasukan “Israel” menyerbu desa Beit Fajjar yang berada di selatan Tepi Barat yang diduduki dan menangkap seorang remaja berusia 14 tahun, Qusai Nael Taqatqa setelah membobol rumahnya, lansir Ma’an.
Anggota keluarga Qusai mengatakan kepada Ma’an bahwa tentara menggeledah rumah dan merusak interior rumah mereka selama serangan berlangsung, sebelum membawa Qusai ke lokasi yang tidak diketahui tanpa memberikan penjelasan untuk penahanannya.
Seorang juru bicara militer “Israel” mengonfirmasi penahanan itu.
Sementara ratusan tentara pendudukan mengambil bagian dalam serangan di kota Hebron, di mana sedikitnya dua orang dilaporkan ditahan dan “pabrik senjata” ditemukan.
Menurut laporan media “Israel” Ynet, dua warga Palestina yang ditahan adalah ayah dan anak yang merupakan “pemilik” pabrik.
Pasukan “Israel” juga menahan Rami Bilal Al-Nouri (20) dan Adham Ali Al-Amer (20) di Nablus, serta Yazan Shoubash dari distrik paling utara Jenin, menurut PPS.
Di kamp pengungsi Shufat dan Kota Tua Yerusalem, tentara pendudukan menahan tujuh warga Palestina yang diidentifkasi sebagai Muhmoud Shawish, Moumen Hashim, Munir Ajlouni, Ameer Qawasmi, Mohammad Sheikha, Mustafa Sheikha, dan seorang anak Palestina, Yaqoub Qawasmi.
Menurut kelompok hak asasi tahanan Addameer, sekitar 7.000 warga Palestina telah ditahan di penjara-penjara “Israel hingga Oktober 2016 termasuk sekitar 400 anak. (haninmazaya/arrahmah.com)