BETHLEHEM (Arrahmah.com) – Senin (18/2/2013) tentara Zionis menyerahkan dua warga Palestina dari desa Nahhalin di barat Bethlehem dan sebagai gantinya, tenara penjajah Yahudi memerintahkan penduduk desa untuk meninggalkan tanah mereka sendiri di bawah klaim “pertimbangan militer”.
Kepala Dewan Desa Nahhalin, Jamal Najajra mengatakan kepada Radio Bethlehem 2000, baha penduduk desa menemukan surat perintah yang ditempatkan di ladang mereka di daerah Ein Fares, Al-Kabbarat, Qornat ad-Da’mas, Wadi Salem, dekat Beitar Elit, Daniel dan Gahovut.
Perintah menginstruksikan warga untuk tidak memasuki lahan milik mereka sendiri, tidak diperbolehkan membajak atau menanam, dan juga memberitahu mereka bahwa tentara juga bermaksud untuk secara ilegal menyita bagian lain milik keluarga Fannoun, Zayed dan Ghayata sebanyak 40 dunam.
Najajra lebih lanjut menyatakan, pelanggaran tidak berhenti di sini, karena sejumlah pemukim ilegal ekstrimis Yahudi yang tinggal di pemukiman ilegal Gush Ezion, membanjiri kota Nahhalin di Khallit al-Dalia dan Wadi al-Mrabba dengan air limbah.
Daerah yang dibanjiri seluas 350 dunam yang ditanami dengan tanaman anggur dan pohon zaitun.
Dia menamahkan bahwa pemukim ilegal ekstrimis Yahudi seringkali membanjiri lahan-lahan milik warga Palestina dengan air limbah untuk menyabotase, merusak tanaman dan menyebabkan kerugian finansial yang besar.
Fakta sampingan adalah bahwa air limbah tersebut juga menyebabkan penyakit di antara warga yang mencoba menyelamatkan kebun mereka, satu-satunya sumber matapencaharian. (haninmazaya/arrahmah.com)