HEBRON (Arrahmah.com) – Israel telah menutup Masjid Ibrahimi di al-Khalil (Hebron) dari kum muslim selama dua hari dengan dalih hari libur Yahudi.
“Pasukan Israel telah ditempatkan di luar bangunan sejak akhir Jumat malam dan menetapkan area tersebut untuk digunakan secara eksklusif untuk para pemukim Yahudi sampai Senin (5/10),” kata Kepala Departemen Agama di al-Khalil (Hebron), Zeid al-Ja’bari menyatakan pada hari Sabtu (3/10).
Masjid Ibrahimi diklaim sebagai Sanctuary Abraham yang merupakan situs tersuci Yudaisme kedua setelah Temple Mount. Masjid ini pun diklaim sebagai tempat kehormatan bagi para pemeluk Kristen. Sedangkan bagi kaum muslim, masjid yang berusia lebih dari 1000 tahun itu adalah tempat suci kedua di wilayah Palestina setelah Masjid Al-Aqsa dalam al-Quds (Yerusalem).
Masjid ini telah dibagi dua bagian, yakni satu bagian untuk muslim dan lainnya Yahudi, oleh Komite Shamgar pemerintah Israel setelah pembantaian tahun 1994 yang menewaskan 29 jamaah muslim dan menyebabkan 150 lainnya terluka.
Sejak saat itu, pihak berwenang Israel telah melanggar hak-hak kaum muslim di Masjid Ibrahimi dengan dalih hari libur Yahudi dan melarang muslim beribadah di dalam masjid tersebut. Dan larangan serta pembatasan itu tentu saja mendapat legitimasi dari para pejabat Israel.
Yahudi menodai masjid suci ini Masjid dan mengolok-olok juga menganiaya muslim ketika shalat di sana.
Mereka mengatakan akan berusaha untuk menghalangi kaum muslim memasuki Masjid Ibrahimi dan sedang berusaha untuk mengubahnya menjadi sinagog. (althaf/arrahmah.com)