YERUSALEM (Arrahmah.com) – Pada selasa (26/7/2016), tentara Zionis “Israel” mengemudi buldoser Caterpillar D9 dan kendaraan lapis baja lainnya memasuki kota Qalandia dan mulai menghancurkan rumah-rumah milik warga Palestina. Sekelompok warga dengan cepat mengorganisir blokade dan mengelilingi rumah dengan tubuh mereka, tetapi mereka menghadapi tindakan keras oleh tentara pendudukan.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa ketika pasukan “Israel” meluncur ke kota, blokade segera dibentuk di depan rumah yang ditargetkan. Pasukan “Israel” kemudian menyerang warga Palestina dengan gas air mata, peluru karet berlapis baja dan granat. Tujuh warga terluka dalam serangan tersebut, lansir IMEMC pada Rabu (27/7).
Menurut kantor berita WAFA, di antara mereka yang diserang adalah kepada dewan desa Qalandia, Youssef Awadallah yang dibawa ke rumah sakit untuk menerima perawatan.
Menurut laporan badan PBB OCHA, penghancuran rumah warga Palestina oleh “Israel” meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir.
“Ada peningkatan tajam dalam penghancuran, pembongkaran atau penyitaan bangunan milik warga Palestina oleh ‘Israel’ di Tepi Barat selama dua bulan pertama di tahun 2016. Sedikitnya 320 bangunan termasuk 88 rumah telah dihancurkan.”
Dalam laporan terbaru di counterpunch.org, mengatakan bahwa sepanjang tahun 2012-2015 rata-rata 50 rumah dihancurkan di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur setiap bulannya. Sepanjang tahun ini, tentara pendudukan menghancurkan 539 bangunan, tiga kali lebih tinggi. Alasan untuk penghancuran tersebut tidak jelas.
“Saat ini ada 11.000 bangunan di Area C yang telah dijadwalkan untuk dibongkar, namun sekarang masih tetap berdiri,” lanjut laporan. (haninmazaya/arrahmah.com)