DAMASKUS (Arrahmah.com) – Aktivis Suriah mengatakan bahwa tentara yang membelot menyerang kompleks intelijen di pinggiran kota Damaskus dalam apa yang tampaknya menjadi salah satu serangan paling berani sejauh ini oleh mereka terhadap pasukan keamanan rezim Assad.
Anggota Free Syrian Army menggunakan senjata berat dan senjata mesin menyerang kompleks besar intelijen amgkatan udara yang terletak di Harasta, ujung utara ibukota, Damaskus pada Rabu (16/11/2011), lansir Al Jazeera mengutip pernyataan seorang juru bicara Komisi Revolusi Suriah.
Juru bicara mengatakan, serangan itu mengikuti serangan oleh tentara Suriah di Harasta pada Selasa (15/11) dan dengan sangat hati-hati para tentara yang membelot melarikan diri dengan senjata mereka. Baku tembak pun terjadi dan helikopter terlihat mengitari daerah itu.
“Saya mendengar beberapa ledakan, suara tembakan senjata mesin,” ujar penduduk di pinggiran Harasta yang menolak menyebutkan namanya.
Tidak ada laporan mengenai korban dan daerah dimana pertempuran terjadi tidak dapat diakses, ujar sumber.
Larangan rezim Suriah terhadap media-media asing, menjadikan sulit untuk memverivikasi peristiwa yang terjadi di lapangan.
Bersama dengan intelijen militer, intelijen angkatan udara bertanggung jawab untuk mencegah perbedaan pendapat dalam kubu militer. Dua divisi ini telah berperan dalam penumpasan pemberontakan terhadap Presiden Bashar al Assad dimana PBB melaporkan bahwa sedikitnya 3.500 orang telah tewas sejak Maret lalu.
Militer Suriah dikendalikan oleh saudara Assad, Maher dan anggota sekte Alawite (Syiah-red). Tetapi tentara terdiri dari sebagian besar Muslim Sunni yang juga mayoritas penduduk Suriah dan jumlah tentara yang membelot terus meningkat.
Serangan terbaru terjadi di tengah laporan meningkatnya pembelotan diantara tentara Suriah yang digunakan pemerintah untuk menumpas pemberontakan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)