MOGADISHU (Arrahmah.com) – Uni Eropa diperkirakan akan mengesahkan pengiriman pasukan untuk membantu melatih sekitar 2.000 pasukan Somalia, menurut seorang pejabat Uni Eropa.
Di bawah rencana tersebut, 200 pasukan Uni Eropa akan melatih personil militer Somalia di Uganda dalam upaya untuk memperluas keterlibatan di negara yang terkena krisis.
Keputusan ini diharapkan akan diambil pada pertemuan menteri-menteri Uni Eropa minggu depan.
Langkah ini dilakukan atas permintaan pemerintah Somalia untuk membantu memperkuat 6.000 pasukan kepolisian.
“Setelah ini disetujui, yang kami harapkan akan terjadi selama pertemuan dewan (Uni Eropa) maka kami akan meluncurkan perencanaan yang sesungguhnya,” kata Cristina Gallach, juru bicara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Javier Solana.
“Kami berpikir bahwa ini adalah kontribusi yang sangat baik bahwa Uni Eropa akan mengatasi masalah-masalah Somalia dan semua dampaknya.”
Rencana pelatihan ini diharapkan dapat berlangsung selama sekitar satu tahun dan akan dilakukan dalam dua atau tiga tahapan.
Langkah Uni Eropa ini diharapkan untuk melengkapi upaya yang dilakukan oleh Perancis, Djibouti dan Uganda yang semuanya berkomitmen untuk mendampingi pelatihan pasukan Somalia.
Somalia telah dicengkeram oleh pertempuran sengit sejak tahun 2007 dan negara ini tidak lagi memiliki pemerintah pusat yang kuat sejak 1991.
Lebih dari 1,5 juta terusir akibat pertempuran yang telah menewaskan hampir 20.000 nyawa.
Negara-negara Barat telah menjanjikan ratusan juta dolar untuk membantu Somalia mengembangkan pasukan keamanan dan membantu negara tersebut memulihkan ‘ketertiban’.
Uni Eropa juga menjalankan misi anti-pembajakan di wilayah perairan Teluk Aden dengan dalih menekan jumlah serangan yang dilakukan oleh bajak laut selama setahun terakhir.
Hingga saat ini setidaknya ada 13 kapal dan lebih dari 230 awak yang menjadi sandera. (althaf/ansr/arrahmah.com)