MOGADISHU (Arrahmah.com) – Pertempuran sengit antara mujahidin Al-Shabaab, Somalia melawan tentara pro-pemerintah yang didukung oleh Uni Afrika dan negara-negara Barat memasuki hari ke-2.
Pertempuran dimulai pada Minggu (17/5) setelah mujahidin al-Shabaab melancarkan serangan serempak di beberapa wilayah di Somalia dan kemarin berhasil mengambil alih kontrol atas kota strategis Jawhar, di utara Mogadishu.
Pertempuran kedua terjadi pada Senin (18/5) setelah basis tentara Uni Afrika mendapat serangan dari mujahidin al-Shabaab yang berada di wilayah Selatan Mogadishu.
Basis Kuliyada merupakan tempat berdiamnya ratusan tentara Uganda yang menyebar di Somalia sebagai bagian dari rencana Uni Afrika untuk “menstabilisasi” keadaan Somalia.
Mujahidin al-Shabaab telah berjanji akan terus melanjutkan serangan sampai seluruh tentara asing keluar dari Somalia dan Somalia menerapkan aturan Islam berdasarkan Qur’an dan Sunnah tanpa campur aduk aturan lain (demokrasi-red).
Saksi mata mengatakan, ratusan sipil bergerak meninggalkan kediaman mereka dan mencari tempat pengungsian untuk menghindari wilayah perang.
Pemerintahan baru Somalia sedikit lagi akan ditumbangkan oleh mujahidin Al-Shabaab karena mereka telah kehilangan beberapa wilayah penting di minggu-minggu terakhir dan diambil alih oleh mujahidin. Kini pemerintah hanya mengontrol sedikit kota-kota penting di Somalia di bawah dukungan tentara Uni Afrika.
Tentara Uni Afrika mulai menyadari bahwa mereka tidak mampu menghalangi pergerakan mujahidin al-Shabaab lalu mengatakan, mereka membutuhkan sekutu yang “kuat” seperti NATO dan tentara-tentara dari Uni Eropa untuk melanjutkan operasi militer di Somalia, untuk membantu mereka bertempur melawan al-Shabaab. (haninmazaya/arrahmah.com)