MOGADISHU (Arrahmah.com) – Duta khusus Uni Afrika untuk Somlaia mengatakan bahwa Uni Afrika mulai melakukan perekrutan dan pelatihan kepada sejumlah penduduk Somalia untuk dijadikan tentara dan polisi tambahan untuk membantu mereka menghadapi perlawanan mujahidin Al-Shabaab dan sekutunya.
Duta khusus tersebut, Nicholas Bwakira, menambahkan ambisi untuk melakukan perekrutan dan pelatihan untuk penduduk Somalia sebagai bagian dari janji kepada AS, negara-negara Eropa dan negara lain yang memberikan bantuan dana pada April lalu dalam pertemuan di Brussel.
Lebih dari 200 juta dollar disumbangkan oleh negara-negara kafir tersebut dalam pertemuan itu, diberikan untuk mempertahankan kedaulatan Somalia agar tidak jatuh ke tangan Al-Shabaab dan untuk membiayai sekitar 4.300 tentara Uni Afrika yang berada di Somalia.
“Kami berencana melatih sekitar 6.000 penduduk Somalia untuk dijadikan tentara dan 10.000 sebagai polisi,” uajr Bwakira. “Pelatihan akan dilakukan di luar Somalia. Namun beberapa pelatihan akan dilakukan di Somalia. Kami telah mempersiapkan beberapa pelatih di Djibouti. Pelatihan akan berlangsung sekitar enam sampai dua belas bulan.”
Bwakira melanjutkan Botswana, Burundi, Ethiopia, Kenya, Rwanda, Afrika Selatan, dan Uganda adalah negara-negara yang memberikan relawannya untuk melatih penduduk Somalia yang terekrut.
Seperti diketahui, pergerakan Al-Shabaab dan kelompok Islam lain yang bersekutu dengannya semakin kuat setiap harinya. Somalia dan tentara Uni Afrika tidak mampu lagi menghadapi perlawanan dan serangan-serangan para mujahid di Somalia. Mereka telah berteriak-teriak dan mengemis ke negara-negara Barat bahkan Asia untuk dimintai pertolongan. (haninmazaya/arrahmah.com)