ATHENA (Arrahmah.com) – Delapan tentara pro-kudeta yang kabur ke Yunani setelah upaya kudetanya gagal hadir di pengadilan Yunani pada Ahad (17/7/2016), lansir MEMO.
Para tentara itu–yang paling senior adalah seorang kolonel, menurut Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu–diborgol dan mengenakan pakaian sipil saat mereka tiba di pengadilan di Alexandroupoli. Beberapa di antara mereka mencoba menutupi wajah mereka dari wartawan.
Mereka diadili karena memasuki Yunani secara ilegal dan merusak hubungan persahabatan antara Turki dan Yunani.
“Mereka akan dikirim ke jaksa hari ini,” kata Lia Marinaki, pengacara mereka kepada Anadolu Agency. “Kemudian proses peradilan akan dimulai. Dalam situasi normal, proses peradilan bisa memakan waktu satu tahun. Sudah pasti mereka tidak ingin kembali ke Turki, sebab mereka takut dieksekusi.”
Salah satu sumber diplomatik mengatakan bahwa pada Sabtu malam helikopter Black Hawk yang digunakan dalam pelarian itu telah kembali ke Turki. Helikopter itu diterima oleh militer Turki dan meninggalkan Alexandroupoli pada pukul 23.30 waktu setempat (2030GMT).
Melalui akun Twitter-nya, Cavusoglu telah meminta Yunani agar “menyerahkan segera delapan tentara pengkhianat”.
Delapan tentara tersebut ditangkap di Yunani dan mengaku meminta suaka politik. (fath/arrahmah.com)