PATTANI (Arrahmah.com) – Tentara Thailand mendistribusikan 2.700 senapan serbu kepada para relawan selama dua bulan terakhir untuk memerangi Mujahidin di wilayah selatan Thailand, ujar para pejabat Thailand seperti dilaporkan BBC pada Selasa (4/11/2014).
Kebijakan itu muncul di tengah meningkatnya kekerasan di provinsi-provinsi mayoritas Muslim. Namun, kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa mempersenjatai warga sipil hanya akan memperburuk situasi.
Pemerintah yang mengambil alih kekuasaan dalam kudeta tahun ini, mengklaim bahwa mereka akan membawa perdamaian di kawasan itu.
Senjata-senjata itu dibagikan kepada pasukan relawan sipil dari warga setempat untuk membantu memerangi pejuang yang disebut “separatis” oleh pemerintah Musyrik Thailand.
“Mereka membutuhkan senjata untuk membela diri, mereka tidak bisa melawan hanya dengan tongkat kayu,” klaim seorang pejabat keamanan kepada AFP.
Jenderal Prayuth Chan-ocha, Perdana Menteri Thailand, bersumpah akan mengakhiri konflik di tahun depan, namun belum mengatakan bagaimana ia akan melakukannya. Pemerintah Thailand sebelumnya juga menjanjikan hal yang sama, namun setiap
tahunnya penduduk Muslim di wilayah selatan Thailand semakin menderita karena perang yang tidak berkesudahan. Tak jarang, mereka menjadi korban dalam serangan brutal tentara Thailand.
Kelompok kanan telah mengutuk distribusi senjata tersebut dan mengatakan bahwa hal itu hanya akan meningkatkan kekerasan di wilayah itu. (haninmazaya/arrahmah.com)