KABUL (Arrahmah.com) – Seorang tentara penjajah Inggris sedang diselidiki pengadilan tinggi atas pembunuhan setelah penembakan empat remaja Afghanistan berusia 12-18 tahun. Anak-anak itu sengaja ditargetkan dari jarak dekat, keempatnya tewas di tempat, demikian dilansir Rusia Today (17/4/2013).
Fazel (18), Naik (16), Mohammed (14) dan Ahmed (12), menjadi target serangan di sebuah pemukiman Afghan pada Oktober lalu. Laporan menunjukkan bahwa keempat korban ditembak di kepala dan leher, mereka meninggal sebagai akibat dari luka peluru.
The Guardian menuliskan pernyataan hakim di pengadilan tinggi yang mengatakan bahwa tuduhan terhadap tentara Inggris ini “sangat-sangat serius”.
Sampai saat ini tidak diungkap identitas tentara pengecut yang melakukan pembunuhan tersebut.
“Jika seorang prajurit terlatih menembak bukan seorang, melainkan tiga orang dari jarak dekat di daerah kepala dan leher, itu menghapus pernyataan….apakah dia sengaja menembak untuk membunuh,” ujar Justice Holman.
Kerabat korban meminta agar sidang pengadilan tinggi diselenggarakan. Departemen Pertahanan Inggris tidak memulai investigasi sampai enam minggu setelah kematian.
Insiden terjadi di desa Loi Bagh, sekitar 200 mil dari perbatasan Iran. Pasukan penjajah Inggris memasuki wilayah itu pada pukul 20.00 waktu setempat pada 18 Oktober 2012.
Dua anak sekolah menghabiskan malam di kamp sementara dua lainnya adalah penjaga toko dan petani. Mereka dituduh sebagai anggota Taliban oleh pasukan Inggris lalu diserang. Namun, pihak keluarga membantah tuduhan itu. (haninmazaya/arrahmah.com)