BASILAN (Arrahmah.com) – Tambahan tentara didatangkan dan disebar di wilayah Basilan setelah penjara pusat Basilan dibobol oleh mujahidin dan berhasil membebaskan sedikitnya 31 tahanan Muslim pada hari Minggu (13/12) lalu.
Letjen Ben Dolorfino, Kepala Militer Tentara Kafir Philipina di Mindanao mengakui pembobolan penjara merupakan “gerak nyata” dari para “militan” dan dibutuhkan aksi militer untuk membalasnya.
Dolorfino mengatakan aksi militer kali ini akan mengikutsertakan masyarakat sipil dan pemerintah lokal.
Batalion 7 akan dikirimkan ke Basilan untuk melengkapi lima batalion lainnya yang telah berada di sana.
Militer Philipina menawarkan uang sejumlah 2 juta Peso bagi siapa saja yang berhasil menangkap kembali Dan Ansawi, Wakil Komandan MILF yang dipenjara sejak 10 Juli 2007.
Empat anggota MILF lainnya juga berhasil lolos dalam pembobolan penjara beberapa hari lalu.
Selain itu 12 mujahidin Abu Sayyaf yang ikut melarikan diri dalam aksi pembobolan penjara, masing-masing ditawarkan uang senilai 100.000 Peso bagi siapa saja yang berhasil menangkapnya kembali.
Pemerintah lokal di Selatan Philipina menyeru keadaan darurat agar diterapkan di sana.
Selain penerapan keadaan darurat, Wakil Gubernur Basilan Al Rasheed Sakalahul menyeru Presiden Gloria Arroyo mengirim tentara tambahan ke pulaunya.
Ia mendesak Arroyo untuk menyatakan keadaan darurat untuk menyelesaikan masalah, menahan dan menuntut semua anggota Abu Sayyaf.
“Kami memerlukan lebih banyak tentara di provinsi ini,” kata Sakalahul seperti yang dilansir AFP. (haninmazaya/arrahmah.com)