KABUL (Arrahmah.com) – Seorang tentara salibis Inggris tertembak mati dua minggu setelah tiba di Afghanistan. Sebelumnya ia mengatakan kepada teman-temannya bahwa Inggris masih harus menunggu pelindung tubuh dan helm baru yang dijanjikan oleh pemerintahnya.
Andrew Fentiman (23) dari Cambridge, meninggal setelah ditembak saat berpatroli di dekat Sangin, Provinsi Helmand pada hari Minggu (15/11).
Fentiman menulis sebuah blog pada 2 November untuk memberitahu teman-temannya bahwa dia telah tiba di Afghanistan.
“Kami masih menunggu baju pelindung dan helm baru yang telah dijanjikan kepada kami,” ia menulis dalam blog, yang berjudul “Halo Dari Afghanistan”.
“.. Mereka mengatakan akan menyiapkannya untuk kami, tetapi kami berharap perlengkapan itu akan datang segera …”
Rifleman Fentiman, dari Batalyon 7 The Rifles, yang telah meninggalkan karirnya sebagai seorang manajer penjualan karena mengikuti impiannya menjadi perwira militer, dikirim ke Afghanistan sebagai bagian dari 3 Rifles Battle Group.
Letnan Kolonel Nick Kitson, komandan 3 Rifles Battle Group, memberikan penghargaan atas ‘pengorbanan’ Fentiman Rifleman.
“Ini adalah sebuah tindakan terhormat bahwa ia memilih untuk bergabung dan berbagi beban dengan kami,” kata Kitson.
Kopral Mathew Davies, orang kedua dalam komando tim Fentiman, berkata: “Untuk datang ke Afghanistan sebagai seorang tentara butuh keberanian, apalagi menjadi relawan.”
Lain tentara Inggris, dari Resimen 33 Engineer, tewas dalam ledakan di dekat Gereshk di Helmand pada Minggu sore, dan membawa jumlah pasukan Inggris yang meninggal sejak operasi dimulai di Afghanistan pada tahun 2001 menjadi 234 jiwa, dengan kematian sejumlah 97 jiwa dalam tahun ini saja. (althaf/sky/ansr/arrahmah.com)