AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Banyak tentara salibis Amerika yang kembali dari Irak dan Afghanistan menderita masalah psikologis (mental) yang parah seperti Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan Patologi Sosial (gangguan-gangguan kejiwaan –red), seperti yang dilaporkan presstv.
“mereka (tentara Amerika) stres berlebihan dan dalam banyak hal mereka mengalami demoralisasi (suatu kondisi penurunan moral –red). Demoralisasi adalah yang kalian lihat dalam masalah patologi sosial”, kata Dr. Webster Griffin Tarpley kepada presstv.
Dia menambahkan bahwa “statistik yang kami telah dengar hari ini melanjutkan pola lama – banyak dari kasus ini ada hubungannya dengan PTSD seperti shell shock (gangguan saraf akibat pertempuran –red)”.
Menurut Dr. Tarpley, sebuah study menyatakan bahwa tentara wanita yang kembali dari Irak menunjukkan bahwa mereka lebih menderita dari insiden non-perang daripada trauma perang sebenarnya.
“temuan ini adalah bahwa tentara-tentara wanita di irak secara rinci lebih berbahaya diserang secara seksual oleh anggota tentara lainnya daripada dari tindakan yang tidak bersahabat, tambah Dr. Tarpley.
AS menginvasi Afghanistan sejak tahun 2001 dengan dalih “perang melawan terorisme”, menjatuhkan pemerintahan Taliban karena Taliban menolak untuk menyerahkan Syaikh Usamah bin Laden rahimahullah.
AS juga menginvasi Irak pada tahun 2003 dengan dalih menghancurkan senjata penghancur massal (WMD) milik diktator Saddam Hussein yang mengkibatkan pembunuhan besar-besaran dan “terencana” rakyat muslim termasuk wanita dan anak-anak tak bersalah.
AS memimpin perang di Afghanistan, dan masih bercokol hingga saat ini diatas darah-darah warga muslim sipil yang jumlahnya sangat tinggi, dan telah menjadi perang terpanjang dalam sejarah penjajahan AS.
Ketidakamanan di Afghanistan terus meningkat dan semakin memburuk akibat tindakan-tindakan tak manusiawi para salibis biadab. Namun meskipun ratusan ribu pasukan mereka dan antek-anteknya masih menjajah Afghansitan, mereka tidak dapat mengalahkan mujahidin, dan gangguan mental diderita para tentara musuh hanyalah sebagian kecil dari balasan Allah terhadap mereka.
(siraaj/arrahmah.com)