WASHINGTON (Arrahmah.com) – Petugas pengadilan Lt. Kol. Alva Hart merasa ‘iba’ kepada Sersan Walter Taylor, mengatakan bahwa Taylor tidak seharusnya menghadapi pengadilan militer atas pembunuhan yang dilakukannya terhadap seorang dokter sipil Afghanistan pada saat tugasnya baru-baru ini, dilansir AntiWar.
Taylor menghadapi pengadilan atas tuduhan pembunuhan sembarangan dan melalaikan kewajiban karena melepaskan tembakan kepada seorang dokter wanita di Afghan pada saat dia keluar dari mobilnya di dekat pasukan salib AS. Berdasarkan testimoni, ada ‘kebingungan’ di sana dan seseorang telah mengklaim bahwa mobilnya dalah mobil ‘musuh’.
Taylor membela pembunuhan yang dilakukannya, mengatakan bahwa dia yakin dokter itu adalah “ancaman bagi saya dan orang-orang saya” dan dia pikir dokter itu seorang militan yang berencana untuk meledakkan bom yang tersembunyi. Dengan demikian Taylor menolak untuk dihukum.
Sementara tentara lainnya, kawan Taylor, bersaksi bahwa keputusan Taylor untuk menembak dokter itu adalah terlihat tak beralasan, mereka mengatakan bahwa mereka tidak melihat ada ancaman dari mobil sang dokter dan bahwa Taylor menembaknya hanya selang waktu 2 detik ketika dokter itu keluar dari mobilnya.
Pencarian fakta sekarang beralih ke seorang komandan senior di rumah kediaman Taylor yang berbasis di Bamberg, Jerman, di mana mereka diharapkan untuk memainkan peran penting tentang apakah akan membatalkan tuntutan terhadap Taylor atau melanjutkannya untuk diproses di pengadilan militer. (siraaj/arrahmah.com)