DAMASKUS (Arrahmah.com) – Seorang tentara Rusia bunuh diri saat bertugas di Suriah, kematian pertama yang diketahui tentara Rusia di Suriah sejak Rusia mulai melakukan serangan udara dalam rangka mendukung Presiden Bashar al-Asad bulan lalu.
Sebagaimana dilansir oleh Independent, Selasa (28/10/2015), para kerabat Vadim Kostenko, (19), seorang teknisi militer Rusia, mengatakan bahwa petugas dari lapangan terbang militer di wilayah Krasnodar Rusia telah mengunjungi mereka dengan berita bahwa Kostenko telah meninggal pada 24 Oktober.
Sepupu Kostenko dan seorang mantan koleganya membenarkan laporan kematin itu dan menambahkan bahwa jenazah Kostenko itu belum diserahkan ke pihak keluarganya. Kostenko akan segera dimakamkan di daerah asalnya di Grechanaya Balka.
Menurut Reuters, seorang teknisi militer Rusia telah melakukan bunuh diri di sebuah pangkalan udara di Suriah, ungkap Kementerian Pertahanan Rusia, dan menambahkan bahwa dari analisa awal, alasan bunuh diri disebabkan karena putus cinta dengan pacarnya.
Insiden itu terjadi di Pangkalan Udara Hmaimeem di Latakia. Menurut kementerian itu, tentara tersebut adalah spesialis teknis di pangkalan militer.
Kementerian itu juga mengatakan bahwa setelah dianalisis dari pesan telepon pemuda itu, penyelidikan menyimpulkan bahwa alasan bunuh diri adalah karena putus dengan pacarnya. Ini adalah laporan awal sebelum penyelidikan dilanjutkan.
Orang tua Vadim Kostenko, Alexander dan Svetlana Kostenko, mengatakan kepada kantor berita Reuters di rumah mereka di desa Grechanaya Balka, di Rusia selatan, sebelum menerima jenazah anak mereka pada Selasa (27/10), bahwa mereka curiga tentang kondisi kematiannya.
“Saya tidak akan pernah percaya versi [bunuh diri] ini,” kata Svetlana.
“Kami berbicara setiap hari melalui telepon selama setengah jam. [Pada hari Sabtu, hari kematiannya] dia ceria, bahagia, dan dia tertawa,” katanya.
Alexander, ayah Vadim, mengatakan: “Kami diberitahu ia gantung diri karena seorang gadis. Dia tidak akan melakukan itu. Saya tahu anak saya dengan sangat baik.”
Layanan Pers di Kementerian Pertahanan Rusia sejauh ini belum berkomentar terkait kematian Kostenko, tapi Dmitry Peskov, juru bicara pers untuk Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan kemarin pagi bahwa pertanyaan atas kematian prajurit itu telah diteruskan ke Kementerian Luar Negeri.
Kostenko telah mendaftar untuk menjadi tentara kontrak dengan Close Air Support Regiment 906 pada bulan Juni tahun ini setelah menyelesaikan draf di militer, CIT melaporkan. Namun, tidak mengira bahwa Kostenko itu sendiri adalah seorang pilot.
Sementara para kerabat menunggu konfirmasi tentang hakikat kematiannya, seorang teman Kostenko mengatakan kepada aktivis dari CIT bahwa petugas militer telah mengubah versi mereka tentang kematian Kostenko ini lebih dari sekali ketika berbicara dengan sanak keluarganya.
Sebuah laporan dari Reuters pada tanggal 20 Oktober mengutip sumber pro-pemerintah Suriah mengklaim bahwa tiga orang Rusia telah tewas bersama rekan-rekan mereka di Latakia Suriah. Namun kementerian luar negeri Rusia membantah klaim itu, serta mengecam laporan itu dan mengatakan bahwa itu tidak terbukti dan merupakan “bagian dari perang informasi”.
(ameera/arrahmah.com)