BAHRAIN (Arrahmah.com) – Tentara yang didukung rezim Saudi menembakkan gas air mata ke arah rakyat sipil Bahrain yang melakukan demonstrasi damai anti-pemerintah di beberapa desa di Bahrain.
Bentrokan terjadi di beberapa desa di Kerajaan Teluk Persia itu, sejumlah demonstran mengalami luka-luka dan puluhan lainnya ditangkap tentara rezim.
Pada hari Jum’at (30/12/2011), para aktivis Bahrain melakukan demonstrasi untuk mengutuk dukungan dan campur tangan AS dalam aksi penumpasan brutal yang dilakukan rezim Al Khalifa terhadap para demonstran. Para demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-rezim dan membakara bendera AA.
Bahrain telah mengalami revolusi sejak pertengahan Februari 2011 ketika prtotes rakyat besar-besaran terjadi di negeri itu, didorong oleh revolusi-revolusi yang menggulingkan kediktatoran dekade panjang di Tunisia dan Mesir.
Pemerintah rezim Bahrain meluncurkan penumpasan brutal terhadap para demonstran dan membawa pasukan rezim Saudi dari negara tetangga Teluk Persia.
Puluhan rakyat Bahrain telah tewas dalam aksi penumpasan itu dan pasukan rezim telah menangkap ratusan rakyat sipil lainnya, termasuk para dokter dan perawat yang memberikan pertolongan terhadap para revolusioner yang terluka.
Sebuah laporan yang dipublikasikan oleh Komite Independen pada November 2011, melaporkan bahwa rezim Al Khalifa telah melakukan kekerasan yang berlebihan dan juga menyiksa para aktivis, politisi dan para demonstran.
Pada hari Kamis (29/12) organisasi HAM Bahrain (BHRS) menuntut Menteri Dalm Negeri Jenderal Ibhrami Habib al-Ghaith untuk melakukan kunjungan mendadak ke penjara-penjara Bahrain untuk melihat bagaimana penyiksaan yang dilakukan terhadap para demonstran anti-rezim.
(siraaj/arrahmah.com)