KONNA (Arrahmah.com) – Tentara penjajah Prancis telah memulai intervensi militer ke Mali, pada Jum’at (12/1/2013) mereka melancarkan serangan udara di kota Konna yang baru saja dikuasai oleh Mujahidin Mali pada Kamis (11/1).
Intervensi militer pertama Prancis ini dimulai dengan menjatuhkan bom-bom dan menembakkan roket dari helikopter dan jet-jet tempur mereka di kota Muslim itu, seperti dilansir NY Times.
Invasi Prancis ini dikerahkan segera setelah presiden boneka Mali memohon bantuan kepada Prancis karena ketakutan Mujahidin akan bergerak maju ke ibukota setelah menguasai Konna. Para pejabat penjajah Prancis mengatakan bahwa operasi militer akan berlanjut.
Juru bicara Lt. Kol. Diarran Kone mengatakan bahwa beberapa warga sipil dan tentara boneka Mali tewas dalam pertempuran. Para pejabat kafir Prancis mengatakan bahwa seorang pilot Prancis telah tewas akibat ditembak.
Kantor berita Sahara Media melaporkan bahwa Komando Ansar ad-Din mengkonfirmasi pemboman di kota Konna oleh pasukan penjajah Prancis.
Seorang Muslimah dikonfirmasi syahid (insya Allah) akibat pemboman yang dilancarkan tentara Prancis, dan warga sipil mulai mengungsi dari kota ini. Tetapi perlu ditekankan bahwa warga sipil sepenuhnya mendukung Mujahidin.
Mujahidin Ansar ad-Din juga mengatakan bahwa para penjajah dan tentara boneka juga membom masjid besar di Konna. Namun tidak ada laporan korban dari pihak Mujahidin.
Terkait invasi ini, salah satu pejabat AQIM, Abdullah al-Shankiti, mengatakan bahwa intervensi militer salibis Barat bertujuan untuk menghentikan penerapan Syariah Islam di Mali.
Abdullah juga mengingatkan Prancis bahwa warga Prancis sekarang menjadi ditahan oleh Mujahidin, dan mengancam jika Prancis tetap melanjutkan agresinya, Prancis akan membayar harga sangat tinggi sebagai balasan. (siraaj/arrahmah.com)