KABUL (Arrahmah.com) – Tentara teroris AS telah mengangkat kaki dari wilayah berbahaya di Afghanistan, Lembah Korengal dengan dalih akan memfokuskan diri melindungi pusat populasi, ujar statemen NATO pada Rabu (14/4).
Wilayah pegunungan yang terisolasi dan dikelilingi dengan gua dan air terjun tersebut berbatasan dengan Pakistan, telah menjadi saksi baku tembak antara Mujahidin dengan tentara teroris AS dan NATO. Tentara musuh meyakini bahwa wilayah tersebut digunakan oleh Mujahidin untuk menyelundupkan senjata dan pejuang dari luar Afghanistan.
NATO mengklaim penarikan mundur pasukannya adalah untuk merubah strategi perang di wilayah itu, mereka sulit sekali mengakui bahwa tentara mereka di lapangan tidak mampu lagi menghadapi perlawanan Mujahidin.
NATO mengatakan tentara-tentaranya lebih baik “melindungi sipil” dari pada melakukan patroli di sana.
Korengal berada di wilayah Timur provinsi Kunar, menjadi salah satu tempat berbahaya di Afghanistan. Pada tahun 2005 tiga orang tentara teroris tewas dalam sebuah pertempuran di sana, dan ketika sebuah helikopter militer datang untuk memberikan bantuan, helikopter tersebut berhasil ditembak jatuh dengan 16 tentara teroris AS tewas di tempat.
Mujahidin menggunakan gua dan pepohonan besar untuk bersembunyi dan melancarkan perang gerilya menyerang patroli tentara teroris AS. Sebanyak 4.500 penduduk lokal “bermusuhan” dengan otoritas pusat dan mendukung Mujahidin. (haninmazaya/hostednews/arrahmah.com)